Tak butuh waktu lama bagi saya untuk menyukai lagu C.H.R.I.S.Y.E. hasil kolaborasi kolektif Diskoria, trio produser Laleilmanino, dan solois Eva Celia. Saat mendengarkan pertama kali, saat itu pula tenggelam dalam lagu ini.
Tepat setelah mendengarkan, saya bisa mengatakan bahwa C.H.R.I.S.Y.E adalah lagu yang lengkap dengan konsep yang matang. Mulai dari komposisi musik, aransemen, sampai penulisan lirik digarap dengan baik.
Lihat juga:Review Serial: Lupin |
Seperti Balada Insan Muda dan Serenata Jiwa Lara, Diskoria konsisten menyajikan musik disko era 80-90-an dalam C.H.R.I.S.Y.E. Bukan hanya dengan bebunyian elektronik, tetapi juga dengan alat musik lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penambahan alat musik dalam lagu ini menjadi salah satu unsur yang membuat C.H.R.I.S.Y.E mebarik dan tidak membosankan. Bunyi perkusi pada intro lagu seakan sudah mengajak untuk berjoget.
Lebih dari itu, suara alat musik gesek dalam C.H.R.I.S.Y.E membuat lagu ini terasa megah. Terlebih pada bagian tengah lagu ketika bunyi alat musik gesek terdengar dominan.
Lihat juga:Review Album: BCL - Live at BCL's Attic |
Diskoria dan Laleimanino sukses membuat lagu dengan komposisi dan aransemen yang padu meski berisikan banyak alat musik. Semua terdengar pas dan tak ada yang berlebihan.
Peran Eva Celia dalam menyanyikan lagu ini juga layak mendapat apresiasi. Suaranya yang bisa dibilang berkarakter 'tipis' terasa sangat cocok membawakan C.H.R.I.S.Y.E.
Lagu ini menjadi terasa lengkap dengan dengan penulisan lirik yang luar biasa. Anindyo Baskoro menulis lirik lagu ini dengan menggunakan penggalan dari 24 lagu almarhum Chrisye, beberapa di antaranya adalah Kala Cinta Menggoda dan Badai Pasti Berlalu.
Lihat juga:Review Serial: Bridgerton |
Bila membandingkan dengan dua lagu Diskoria terdahulu, C.H.R.I.S.Y.E. jauh lebih bagus dari berbagai aspek. Selain karya-karya Chrisye, lagu ini bisa menjadi pilihan tepat untuk mengenang musisi kelahiran Jakarta itu.
(adp/bac)