Salah satu sineas Myanmar bernama Min Htin Ko Ko Gyi ditangkap oleh tentara yang hari ini, Senin (1/2), melakukan kudeta.
"Sineas Min Htin Ko Ko Gyi ditangkap oleh militer jam 03:30 di rumahnya di Yangon. Jadi bukan tanya tokoh politik," tulis akun @Rangoon_Film.
Kicauan itu berlanjut, "Mereka menangkap semua tokoh besar yang kritis. (Sebelumnya dia pernah dipenjara atas kritik terhadap tentara)."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan situs organisasi Artists at risk Connection, Ko Ko Gyi mulai berkarier sebagai sineas sejak 2004. Sampai saat ini ia telah membuat delapan film panjang dan dua film dokumenter.
Pada 2005, ia membuat film pendek bertajuk Human Zoo yang membuatnya dikenal secara internasional. Film itu mengisahkan pengungsi Padaung yang melarikan diri dari Myanmar.
Hal itu membuat pengungsi Padaung tinggal di desa pegunungan kecil yang berada di perbatasan Myanmar-Thailand. Penayangan film tersebut dilarang karena penggambaran negatif akan kondisi yang memaksa orang Padaung melarikan diri.
Ia juga membuat film dokumenter bertajuk Thanakha pada 2012 tentang Aung San Suu Kyi yang memimpin Myanmar secara de facto. Saat ini film tersebut masih dalam proses penggarapan.
Selain itu, Ko Ko Gyi juga menggagas Festival Film Internasional Hak Asasi Manusia yang berlangsung dari 2013-2017. Tujuan pembuatan film itu untuk meningkatkan kesadaran publik tentang hak asasi manusia.
Berdasarkan laporan organisasi Amnesty International, Ko Ko Gyi ditangkap pada April 2019 karena mengkritik peran militer dalam politik. Pada September 2019 pengadilan menjatuhkan hukuman satu tahun penjara.
Kemudian pada Februari 2020 ia dibebaskan dari Penjara Insein. Dalam penjara ia menulis dua naskah film dan setelah dibebaskan menyerukan perubahan aturan kriminal.
Myanmar menjadi sorotan dunia setelah angkatan bersenjata atau Tatmadaw menahan pemimpin de facto, Aung San Suu Kyi. Tak berselang lama, Tatmadaw mengumumkan kudeta pada Senin (1/2).
Selain Suu Kyi, Tatmadaw menahan sejumlah pejabat pemerintahan sipil lain seperti Presiden Myanmar Win Myint dan sejumlah tokoh senior partai berkuasa, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pada Senin dini hari.
Beberapa jam setelah penahanan pejabat, Tatmadaw mengumumkan status darurat militer selama satu tahun melalui stasiun televisi mereka, Myawaddy TV.
Militer juga menyatakan kekuasaan pemerintah Myanmar telah diserahkan kepada Panglima Militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing.
(adp/end)