Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan duka mendalam atas kepergian Ketua Kontak Tani Nelayan Indonesia (KTNA), Winarno Tohir. Winarno merupakan salah satu tokoh pertanian Indonesia.
"Almarhum sangat memahami persoalan. Berdiskusi dengannya selalu memberikan perspektif baru dalam mengelola pertanian. Beliau sangat concern terhadap kualitas dan regenerasi sumber daya manusia pertanian," ungkap Syahrul dalam keterangan tertulis, Minggu (7/2/2021).
Adapun diinformasikan sebelumnya oleh Sekretaris Jenderal KTNA bahwa Winarno sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Pertamina Cirebon sebelum mengembuskan napas terakhir sekitar pukul 04.00 pagi, Sabtu (6/2).
Sementara itu, Syahrul mengungkap Winarno telah meninggalkan jejak pengabdian yang sangat berharga bagi pertanian Indonesia.
"Kementan bersama KTNA yang dipimpinnya memiliki cita-cita yang sama, bagaimana memperkuat pertanian sebagai tulang punggung bangsa yang dimulai dari desa-desa. Karena itu, atas nama keluarga besar Kementerian Pertanian menyampaikan rasa hormat dan apresiasi yang tinggi atas apa yang sudah almarhum lakukan," ujarnya.
Sebelum menjabat sebagai Ketua KTNA, lanjut Syahrul, Winarno merupakan Sekretaris KTNA pada tahun 1999. Syahrul menilai dedikasi dan kepedulian Winarno dalam pertanian menghantarkannya menggantikan Haji Oyon Tahyan pada tahun 2000 sebagai Ketua KTNA.
Syahrul menyampaikan Winarno merupakan sosok yang mampu menjembatani aspirasi petani dan kepentingan pemerintah. Menurutnya, pemikiran dan konsepsi yang dimiliki Kementan juga memiliki irisan dengan gagasan yang Winarno tawarkan.
"Ia juga tak sungkan menyampaikan kendala-kendala lapangan yang dialami petani. Soal bagaimana menerapkan mekanisasi untuk mereduksi losses panen dan peran penyuluh sebagai ujung tombak di lapangan, ia juga utarakan. Dan itu bukan sekadar wacana, tapi ia lakukan dengan menerjunkan penyuluh-penyuluh swadaya," terang Syahrul.
Syahrul turut mendoakan semoga amal ibadah almarhum diterima di sisi Allah SWT dan seluruh keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran.
"Kami atas nama keluarga besar Kementan mendoakan semoga apa yang telah almarhum perbuat, dicatat sebagai amal saleh dan menjadi teladan bagi kita semua," pungkas Syahrul.
Sebagai informasi, Winarno meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak. Almarhum yang pernah menjadi Ketua Kelompok Tani Sriunggul di Desa Sleman, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu pada tahun 1982 ini akan dimakamkan di kampung halamannya.