Perceraian penyanyi Nindy Ayunda dan suaminya, Askara Parasady Harsono, berbalut kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Askara diketahui kerap melakukan kekerasan kepada pelantun Cinta Cuma Satu tersebut.
Nindy Ayunda dan Askara Parasady Harsono diketahui menikah pada 11 November 2011. Mereka pun telah dikaruniai anak lelaki pada September 2012.
Usai menjalani delapan tahun biduk rumah tangga, pada 12 Januari 2021 Nindy menggugat cerai Askara. Salah satu alasannya adalah suaminya itu melakukan KDRT. Berikut fakta-fakta kasus yang membelit pasangan itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nindy melaporkan Askara ke Polisi pada 18 Desember 2020 dengan tudingan melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Menurut kuasa hukum Nindy, Herman, penyanyi itu sudah mendapatkan kekerasan sejak awal mereka menikah.
"Adanya kesalahpahaman terjadi prahara rumah tangga pada 2011, kronologinya ya kan sering terjadi percekcokan 2012, rentetan waktu itu sampai 2020," beber Herman di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Kamis (28/1), seperti dikutip dari detikHot.
"Berarti delapan tahun dalam proses rumah tangga itu. Tapi, kalau misalnya kejadian secara fisik atau psikis itu cuma Nindy yang alami. Kalau kita lihat sudah ada permasalahan lama, ada beda pendapat, kurang perhatian dari suami, adanya tindakan KDRT juga ada," lanjutnya.
"Terjadi fatalnya itu tahun 2020 sehingga buat laporan. KDRT itu yang fatal itu karena ada laporan itu, tepatnya 19 Desember 2020," ungkap Herman.
"Mungkin verbal atau non verbal. KDRT-nya mungkin temperamen daripada suami, hal-hal yang prinsipal Nindy belum cerita banyak. Ada sedikit pemukulan," tukasnya.
Nindy pun menjalani visum terkait gugatannya tersebut pada akhir Januari 2021.
Pada Minggu (7/2), InsertLive melaporkan pihak Kepolisian telah merilis hasil visum terhadap Nindy. Hasil visum menunjukkan terdapat bekas luka lebam di tubuh penyanyi tersebut di bagian wajah, lengan, dan paha.
"Dari hasil visum, ada benturan atau luka lebam di bawah mata kanan, pipi kanan, pipi kiri, kemudian di lengan kiri, dan paha," kata AKBP Jimmy ditemui di Polres Jakarta Selatan.