Dari pertengahan 1990-an hingga awal milenium baru, layar kaca Indonesia diramaikan dengan kehadiran sinetron-sinetron bertema fantasi, terutama
Bagi generasi 1990-an, tentu tak asing lagi dengan Jin dan Jun (1996), Tuyul dan Mbak Yul (1997), Jinny Oh Jinny (1997), Saras 008 (1998), Mr. Hologram (1999), Gerhana (1999), dan Panji Manusia Millenium (1999).
Meski menjual tema fantasi, efek visual dalam deretan sinetron ini masih sangat minim, tertinggal dari serial-serial Barat di masanya. Namun, alur cerita lucu dan lagu tema yang ikonis membuat sinetron-sinetron ini punya tempat sendiri di hati penikmatnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menjelang dekade 2000-an, mulai muncul sinetron-sinetron yang banjir air mata, salah satunya Tersanjung. Tayang perdana pada 1998, sinetron ini sangat legendaris karena balada percintaan tiada ujung, sampai-sampai berkelanjutan hingga tujuh musim.
Kisah-kisah sinetron berlatar konflik protagonis dan antagonis yang begitu jomplang terus menghiasi layar kaca Indonesia di tahun 2000-an awal, seperti Bidadari dan Kehormatan.
Popularitas sinetron yang mengumbar air mata ternyata kian menanjak dan mendatangkan banyak iklan. Hingga pada pertengahan 2000-an, sinetron mulai ditayangkan tiap hari, tidak pada waktu tertentu. Dari sinilah mulai ramai sinetron-sinetron kejar tayang.
Di tengah gempuran sinetron kejar tayang, layanan streaming mulai merangkak naik di Indonesia. Pada 2017, Viu untuk pertama kalinya merilis serial orisinal Indonesia, Switch.
Berbeda dengan serial layar kaca, Switch mengadaptasi pola serial-serial yang ada di layanan streaming, yaitu episode terbatas.
Cerita Switch terangkum dalam 13 episode yang masing-masing berdurasi 20-30 menit. Temanya pun mirip dengan tayangan-tayangan luar negeri, yaitu jiwa yang tertukar.
Di tahun yang sama, iflix juga merilis serial orisinal Indonesia perdana bertajuk Magic Hour: The Series dengan 8 episode di musim pertama. Tak tanggung-tanggung, serial romansa ini mengambil latar Jakarta dan New York, Amerika Serikat.
Setelah itu, Viu dan iflix terus aktif memproduksi serial orisinal lokal hingga datang pesaing baru di dunia streaming, Goplay.
Di awal kehadirannya,Goplay langsung menggebrak dengan merilis serial Saiyo Sakato di awal 2020. Serial garapan Ginatri S Noer ini membawa penyegaran serial orisinal Indonesia dengan mengangkat tema kehidupan keluarga Minang yang membangun restoran Padang.
![]() |
Dengan akting prima Lukman Sardi, Cut Mini, dan Nirina Zubir, serial ini dapat memotret kehidupan masyarakat dengan realistis, terutama karena mengangkat tema-tema keseharian, seperti usaha cendol boba hingga poligami.
Di tahun 2020, jagat serial orisinal Indonesia juga diramaikan dengan adaptasi tayangan-tayangan Amerika Serikat, yaitu Gossip Girl (Goplay) dan Pretty Little Liars (Viu).
Meski hasil adaptasi, serial-serial ini digarap dengan matang. Tim Pretty Little Liars bahkan diganjar penghargaan Best TV Format Adaptation (Scripted) in Asia dalam ajang Content Asia Awards 2020.
Di akhir tahun pandemi Covid-19 ini, WeTv juga hadir dengan suguhan segar melalui wadah streaming serial orisinal yang dapat dikomentari secara langsung.
Dalam beberapa bulan, WeTv sudah memproduksi dua serial orisinal, yaitu My Husband, My Lecturer dan Imperfect The Series yang menggandeng aktor-aktor kenamaan, seperti Reza Rahadian.
(has/has/has)