Drama Joseon Exorcist menarik perhatian masyarakat dalam satu pekan terakhir. Drama tersebut sejatinya menjadi salah satu yang dinantikan tayang jelang akhir Maret 2021, namun terpaksa berhenti setelah merilis dua episode pada Senin (22/3) dan Selasa (23/3).
Beberapa hal sudah terjadi mulai dari proses produksi drama bergenre thriller-supranatural tersebut. Berikut kronologi kontroversi Joseon Exorcist mulai dari proses produksi hingga diputuskan berhenti tayang:
Saat syuting, Jang Dong-yoon yang berperan sebagai Pangeran Chungnyeong sempat jatuh dari kuda. Insiden tersebut membuatnya mengalami cedera siku, sehingga produksi drama Joseon Exorcist sempat tertunda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penundaan ini adalah kali kedua yang dialami drama garapan stasiun televisi SBS tersebut, setelah sebelumnya ditunda karena kasus temuan positif virus corona di lingkungan syuting.
Joseon Exorcist akhirnya dirilis pada Senin (22/3) malam di Korea. Berdasarkan Nielsen Korea, drama tersebut mendapatkan rating awal yang menjanjikan yakni 5,7 persen dan 8,9 persen untuk kedua bagiannya.
Angka tersebut bahkan membuatnya menjadi yang memimpin slot drama tayang Senin malam kala itu.
Meski mendapatkan rating menjanjikan, episode pertama Joseon Exorcist juga langsung mendapat banyak kritik pedas. Drama yang ditulis Park Kye-ok dan diarahkan Sutradara Shin Kyung-soo ini dianggap menunjukkan penyimpangan sejarah.
Mulai dari penggambaran Raja Taejong yang di dunia nyata merupakan ayah dari Pangeran Chungyeong (nantinya menjadi Raja Sejong), hingga menggunakan sejumlah peralatan khas China dalam era waktu Dinasti Joseon 1392-1910.
Dalam episode pertama, Raja Taejong digambarkan melakukan pembunuhan besar-besaran setelah berhalusinasi mendiang ayahnya.
![]() |
Tak hanya itu, Pangeran Chungnyeong diperintahkan ayahnya, Taejong, melakukan perjalanan ke perbatasan Dinasti Ming dekat Kabupaten Uiju akibat serangan zombi yang muncul di Joseon.
Perjalanan itu dilakukan untuk bisa bertemu pengusir setan dari Barat Yo Han (Darcy Paquet) dan penerjemah Marco (Seo Dong-won). Di sana lah, Pangeran Chungnyeong bertemu dengan Yo Han dan penerjemah Marco.
Kritikan muncul ketika penonton melihat beberapa makanan khas China seperti kue bulan, telur pitan, serta pangsit. Kemudian terlihat juga botol minuman keras gaya China dengan huruf China tertulis di atasnya.
Setelah dihujani kritik tajam, tim produksi Joseon Exorcist buka suara terkait dugaan penyimpangan sejarah. Mereka menyangkal telah sengaja membuat bias sejarah dalam adegan.
Mereka mengungkapkan penggunaan alat peraga dan makanan gaya China pada episode satu untuk menggambarkan perjalanan jauh Pangeran Chungnyeong menggantikan Putra Mahkota Yangnyeong.
"Kami menetapkan lokasi di sekitar Kabupaten Uiju (perbatasan Dinasti Ming) untuk menekankan situasi Pangeran Chungnyeong harus berjalan jauh ke perbatasan China menggantikan Putra Mahkota Yangnyeong untuk membawa kembali pengusir setan dari Barat," tulis SBS.
"Itu merupakan lokasi rombongan pengusir setan dari Barat bisa beristirahat setelah melakukan perjalanan dari Dinasti Ming dan masuk ke Joseon."
"Karena berdekatan dengan Dinasti Ming, kami menyiapkan alat peraga dengan menggunakan imajinasi kami kalau di sana juga sering menjadi lokasi lalu lintas orang China," ungkap SBS seperti dilansir Sports Kyunghyang via Naver.
Oleh sebab itu, SBS selaku tim produksi menegaskan tidak ada niatan khusus dari mereka di balik penggunaan atau menampilkan makanan serta barang bergaya China dalam drama Joseon Exorcist.
"Kami minta maaf karena menyebabkan ketidaknyamanan saat menonton adegan yang bisa menyebabkan kesalahpahaman dalam waktu sensitif ini. Kami akan lebih memperhatikan produksi untuk siaran di masa mendatang," tulis SBS.