Serial La casa de papel asal Spanyol sontak menjadi perhatian sejak diakuisisi oleh layanan streaming Netflix. Selain mengganti judul menjadi Money Heist, Netflix juga menyunting ulang dua musim serial itu menjadi 22 episode.
Bukan tanpa alasan Netflix melakukan itu, yang paling utama adalah untuk menarik penonton global. Usaha mereka ternyata terbukti, serial yang dirilis pada 2017 ini berhasil menjadi serial non-bahasa Inggris yang paling banyak ditonton di Netflix awal 2018.
Bila diperhatikan lebih dalam, Money Heist menjadi serial yang sukses bukan hanya karena penggantian judul dan penyuntingan ulang, tetapi juga karena jalan cerita yang menarik dan eksplorasi karakter yang baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara keseluruhan, serial ini mengisahkan perlawanan terhadap pemerintahan yang digagas oleh Professor (Alvaro Morte). Ia merekrut sejumlah orang untuk merampok percetakan uang negara sebagai bentuk perlawanan.
Kreator Money Heist, Alex Pina, menjelaskan bahwa perlawanan yang garis besar cerita terinspirasi dari apa yang pernah terjadi di Spanyol. Tepatnya ada tahun 2011 ketika sebuah gerakan bernama 15-M memprotes pemerintah terkait kebijakan penghematan.
"Demonstrasi 15 M di Spanyol telah membuat banyak orang turun ke jalan. Para demonstran berkemah di jalanan karena setelah krisis Lehman Brothers, masyarakat menjadi resah, skeptis, dan tidak mempercayai lembaga, pemerintah," kata Pina.
Ia melanjutkan, "Suasana itu kami tampilkan di layar. Tetapi memang benar, musim pertama dan kedua kami buat berdasarkan peristiwa tersebut. Hal ini kami bahas dalam dua sampai tiga kali pertemuan."
Perlawanan tersebut terasa semakin lengkap dengan kehadiran lagu folklor Italia yang bertajuk Bella Ciao sebagai lagu tema Money Heist. Dalam salah satu episode Professor diperlihatkan memperdengarkan Bella Ciao kepada anggotanya.
Bella Ciao sendiri dikenal sebagai lagu protes yang lahir pada akhir abad ke-19 di Italia. Kala itu petani musiman yang dikenal dengan nama mondina menyanyikan Bella Ciao sebagai bentuk protes atas ketidaksetaraan sosial.
Lirik lagu itu kemudian dimodifikasi oleh kelompok anti fasis bernama Italian resistance movement pada masa Perang Dunia II. Bella Ciao mereka nyanyikan sebagai perlawanan terhadap pemerintahan fasis yang dipimpin Benito Mussolini.
Bella Ciao tidak berhenti terdengar sejak pertama kali muncul sampai era kontemporer seperti sekarang. Mulai dari musisi punk sampai DJ sekali pun membawakan lagu ini dengan aransemen yang berbeda-beda.
Pina mengaku membutuhkan waktu kurang lebih satu bulan untuk menemukan lagu Bella Ciao. Sejak awal membuat Money Heist, ia ingin ada lagu tema yang terasa seperti lagu kebangsaan dan selaras dengan perlawanan yang ada dalam cerita.
"(Kami perlu lagu yang) berhubungan dengan kebebasan dan perlawanan. Suatu hari, seketika salah satu penulis naskah bernama Javi memberitahu kami lagu ini, dan kami mengatakan, 'Ini dia!'," kata Pina.
Ulasan selengkapnya bisa dibaca di halaman selanjutnya..