Industri bioskop Korea Selatan masih dalam kondisi yang tidak baik pada kuartal kedua 2021 akibat pandemi virus corona yang berdampak pada pengoperasian bioskop.
Sebagaimana diberitakan Yonhap pada Selasa (10/8), CJ CGV selaku jaringan bioskop terbesar di Korea Selatan mengalami kerugian operasional sebesar US$49,9 juta atau sekitar Rp718,8 miliar selama bulan April sampai Juni.
Meski begitu, angka kerugian tersebut menurun drastis dari kerugian tahun lalu yang mencapai 130,5 miliar won atau sekitar US$113 juta. Mengingat pada tahun lalu virus corona baru saja menghantam Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penurunan kerugian disebabkan penjualan tiket yang meningkat 288 persen dari 41,6 miliar won menjadi 161,7 miliar won. Hal ini tidak lepas dari film Hollywood kenamaan seperti F9 dan Cruella yang tayang pada kuartal kedua 2021.
Sebanyak 1,19 juta penonton tercatat datang ke bioskop untuk menonton film yang tayang pada kuartal kedua 2021. Jumlah penonton tersebut meningkat sebanyak 86,6 persen ketimbang tahun lalu pada periode yang sama.
Meski demikian, peningkatan penjualan tiket sebanyak 288 persen masih belum mampu menutupi kerugian. Oleh karena itu mereka berharap pada film-film kenamaan lain yang sedang dan akan rilis dalam tiga bulan ke depan.
Selama pandemi, Industri film Korea Selatan mengalami penurunan sekitar 74 persen pada 2020. Tren penurunan terus berlanjut hingga 2021 dengan jumlah penonton bioskop merosot 69 persen dalam tiga bulan pertama dibandingkan tahun sebelumnya.
Untuk mengatasi penurunan ini, salah satu jaringan bioskop terbesar di Korea Selatan, Lotte Cinema, membuka bioskop drive-in pada 10 Juni 2021 di Kompleks Pariwisata Osiria, Busan.
Sementara, CGV membuka bioskop luar ruangan di Incheon pada Jumat (25/6). CGV Drive-In Square One ini menjadi bioskop drive-in permanen pertama yang dibuka jaringan tersebut.
(adp/end)