Pangeran Harry ikut buka suara usai kabar Afghanistan jatuh ke tangan Taliban ramai di berbagai pemberitaan sejak akhir pekan. Ia sendiri pernah bertugas di negara tersebut selama dua tahun kala masih menjalani pengabdian sebagai tentara Inggris.
Dalam sebuah pernyataan bersama dengan Kepala Invictus Games Foundation, Lord Allen, dan CEO Invictus Games, Dominic Reid, Harry yang juga ikut mendirikan ajang untuk para veteran tersebut menyinggung soal situasi di Afghanistan.
"Apa yang terjadi di Afghanistan bergema di seluruh komunitas Invictus internasional," tulis pernyataan tersebut, seperti dirilis ET pada Selasa (17/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak negara dan pesaing yang berpartisipasi dalam keluarga Invictus Games terikat oleh pengalaman bersama melayani di Afghanistan selama dua dekade terakhir, dan selama beberapa tahun, kami telah berkompetisi bersama Tim Invictus Games Afghanistan," lanjut pernyataan itu.
"Kami mendorong semua orang di seluruh jaringan Invictus -- dan komunitas militer yang lebih luas -- untuk saling menjangkau dan menawarkan dukungan satu sama lain." tutup pernyataan tersebut.
Harry diketahui pernah mengabdi sebagai tentara Inggris selama 10 tahun. Selama masa pengabdian tersebut, ia pernah ditempatkan di Afghanistan selama dua tahun.
Bukan hanya melalui Invictus Games, Harry juga menyinggung situasi Afghanistan dalam pernyataan bersama istrinya, Meghan Markle, melalui yayasan mereka: Archewell Foundation.
Dalam pernyataan yang dirilis Selasa (17/8) tersebut, Harry dan Meghan juga menyinggung soal bencana alam gempa bumi dan badai tropis di Haiti, dan situasi pandemi Covid-19.
"Karena kita semua merasakan banyak lapisan rasa sakit karena situasi di Afghanistan, kami tidak bisa berkata-kata," tulis keduanya dalam pernyataan tersebut.
"Ketika seseorang atau komunitas menderita, sebagian dari kita merasakannya bersama mereka, apakah kita menyadarinya atau tidak," lanjut mereka sembari mengajak seluruh pihak terlibat dalam aksi kemanusiaan.
Taliban sebelumnya menyatakan perang di Afghanistan sudah berakhir setelah kelompok itu menduduki istana kepresidenan di Kabul pada Minggu (15/8).
"Hari ini adalah hari besar bagi rakyat Afghanistan dan mujahidin (Taliban). Mereka menyaksikan buah dari upaya dan pengorbanan mereka selama 20 tahun," ujar juru bicara Kantor Politik Taliban, Mohammad Naeem, kepada Al-Jazeera, yang dikutip Reuters, Senin (16/8).
Ia kemudian berkata, "Terima kasih, Tuhan. Perang di negara ini telah berakhir."
Naeem kemudian mengatakan bahwa Taliban akan menyusun bentuk pemerintahan baru di Afghanistan setelah mereka berkuasa. Ia menyebut Taliban ingin membangun hubungan internasional dan tak hidup dalam isolasi.
(end)