ANALISIS

Bukan Asal Nekat, Berani Konser karena Vaksin

Muhammad Andika Putra | CNN Indonesia
Kamis, 19 Agu 2021 19:11 WIB
Dengan lebih dari 90 persen pengunjung di konser Lollapalooza sudah vaksin, tak ada lonjakan kasus Covid-19 usai acara itu.
Konser Lollapalooza 29 Juli hingga 1 Agustus di Grand Park Chicago, AS. (Rob Grabowski/Invision/AP/Rob Grabowski)

Tak bisa dimungkiri, kini vaksin menjadi salah satu upaya melawan Covid-19, terutama bila ingin melakukan berbagai kegiatan seperti sebelum pandemi. Seperti pergelaran festival musik yang sudah dicontohkan Lollapalooza 2021.

Memang vaksin tidak mutlak dan orang yang sudah divaksinasi masih bisa tertular Covid-19. Namun, kemungkinan tertular lebih kecil ketimbang orang yang belum divaksinasi. Dengan begitu, lebih baik divaksinasi ketimbang tidak sama sekali.

Terlepas dari hal itu, beberapa pakar ragu protokol kesehatan akan diterapkan saat festival berlangsung. Sebut saja protokol kesehatan mengenakan masker dan menjaga jarak satu sama lain. Seperti Dokter Emily Landon dari Pusat Medis Universitas Chicago.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya pikir banyak orang akan terkena Covid di Lollapalooza. Masalah sebenarnya bukan sekelompok anak muda yang datang ke Chicago lalu tertular Covid di acara ini," katanya pada Juli sebelum Lollapalooza berlangsung.

"Masalah sebenarnya adalah mereka membawanya kembali ke tempat-tempat yang tingkat vaksinasinya sangat rendah," lanjut Landon memandang dampak jangka panjang acara tersebut.

Landon memang memiliki pendapat yang berbeda dengan Awardy. Namun, ia tetap menekankan soal kepentingan vaksinasi. Secara tidak langsung ia mengatakan daerah dengan tingkat vaksinasi yang rendah rentan tertular Covid-19.

(bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER