Noviar menilai Falcon berhasil membuat film Warkop baru tanpa melanggar hak cipta film-film Warkop terdahulu yang dipegang eksekutif produser film tersebut. Film Warkop baru lebih fokus menampilkan karakter Dono, Kasino, Indro.
Meski terdapat sejumlah adegan yang serupa dengan adegan terdahulu, film Warkop baru garapan Falcon tidak bermasalah karena adegan tidak benar-benar sama. Menurut Noviar, adegan itu hanya ditampilkan sedikit untuk membuat penonton teringat dengan film terdahulu.
Hal yang jadi masalah adalah, kata Noviar, ketika ada grup yang namanya hanya ditambah huruf "i" dan bisa dikatakan memiliki kesamaan dengan Warkop. Terutama ketika Warkopi tampil dengan gaya dan pakaian serupa Dono, Kasino, dan Indro.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau untuk wajah mirip enggak masalah dan enggak bisa diklaim karena ciptaan Tuhan. Tapi mereka ini [Warkopi] mereplikasi dan berbusana seperti karakter yang mana hak terkait karakter itu melekat pada Dono, Kasino dan Indro," kata Noviar.
"Lebih fatal lagi ketika dikomersialkan sehingga mereka dapat keuntungan dan mendompleng popularitas. Enggak dikomersialkan dan mendompleng popularitas saja tetap harus izin, apalagi bila dikomersialkan," sambung Noviar.
![]() |
Hal tersebut juga sempat disinggung oleh Lembaga Warkop DKI. Satrio selaku anak mendiang Dono menyebut kemunculan Warkopi dinilai tidak menghargai perjuangan Warkop DKI selama ini.
"Saya melihat bapak saya Dono Warkop, Om Indro, dan Om Kasino itu tidak instan. Mereka itu jatuh bangun mempertahankan Warkop DKI," ujar Satrio, Senin (20/9)
"Kemudian ada pihak manajemen yang tiba-tiba memanfaatkan tiga karakter ini untuk dikomersilkan tanpa izin Om Indro dan anak-anaknya. Bagi saya itu tindakan tidak beretika," tuturnya.
Di sisi lain, perwakilan manajemen Warkopi yang bernama Bang Kums mengatakan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan perwakilan Indro sejak Agustus 2021. Kala itu mereka berkomunikasi dengan Frans, orang kepercayaan Indro.
Noviar menilai manajemen Warkopi akan semakin salah bila sudah menghubungi perwakilan Indro sejak Agustus 2021 dan tidak mendapat izin namun tetap membentuk grup Warkop KW itu.
"Beda cerita kalau mereka enggak izin dengan alasan enggak tahu hukum. Lebih baik mereka bilang enggak tahu ketimbang sudah minta izin tapi belum dapat izin kemudian grup itu tetap jalan," kata Noviar.
(adp/end)