Melintas Kenangan Rumah Ibu Dibjo di Tepi Cikini Raya

CNN Indonesia
Minggu, 03 Okt 2021 09:34 WIB
Pusat penjualan tiket legendaris Ibu Dibjo memulai bisnisnya dari sebuah rumah di tepi Jalan Cikini Raya.
Pusat penjualan tiket legendaris Ibu Dibjo memulai bisnisnya dari sebuah rumah di tepi Jalan Cikini Raya. (CNN Indonesia/Endro Priherdityo)

Meski halaman rumah Ibu Dibjo terbilang luas dan bisa memuat sejumlah mobil pembeli, namun jumlah pengunjung memang kadung membludak tiap jelang ada pertandingan.

"Kadang mereka [pembeli] titip ke saya buat beliin dulu, kasih uang baru saya beliin pagi-pagi," kenang Uta. Lumayan penghasilan iseng bagi pemuda warga lokal.

Pengakuan Uta selaras dengan penjabaran kenangan akan Ibu Dibjo di laman resmi perusahaan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semakin berkembangnya usaha penjualan tiket, tidak hanya tiket nonton saja yang dijual Ibu Dibyo, tetapi juga beragam tiket konser, sepak bola, bulu tangkis, dan pertunjukan seni," tulis laman Ibu Dibjo.

"Salah satu pencapaian Ibu Dibyo adalah pada 1975 ketika Ibu Dibyo dipercaya menjadi distributor tiket grup disko yang terkenal pada dekade '70-an, Boney M," lanjut pernyataan laman itu merujuk pada pelantun Rasputin (1978) yang viral di kalangan pengguna TikTok.

[Gambas:Youtube]



Uta juga mengenang keramaian di rumah Ibu Dibjo bukan hanya jelang ada acara seperti konser atau pertandingan, tetapi ketika momen khusus seperti Ramadan dengan mengadakan kegiatan tertentu di rumahnya.

"Pokoknya mobil penuh," lanjutnya sembari tangannya mengarah acak ke Cikini Raya yang penuh lalu lalang kendaraan seolah-olah menggambarkan mobil-mobil yang parkir puluhan tahun silam.

"Jarang warga sini ke pengajian Ibu, kan beda kelurahan. [rumah] Itu Gondangdia, ini Menteng," lanjutnya.

Kini rumah Ibu Dibjo diam membisu. Rumah tersebut disebut penduduk sekitar telah berpindah tangan sejak sekitar 2011. Konon, rumah itu akan dijadikan tempat usaha. Menurut mantan penjaga rumah, baru beberapa bulan lalu eks-rumah Ibu Dibjo itu mulai direnovasi. 

Sejumlah perubahan pun sudah tampak pada rumah tua itu. Terlihat dari luar, ada pemberian aksen tiang klasik pada dinding jendela serta penggantian lantai serta kusen jendela. Belum diketahui perubahan apa lagi yang diberlakukan di rumah tersebut.

"Rumah [Ibu Dibjo] ini saja yang belum pernah diubah, yang lainnya sudah jadi gedung," kata Uta. "Sama ini," lanjutnya menunjuk deretan kios Bakoel Koffe yang hanya selemparan batu dari rumah Ibu Dibjo.

Perubahan eks-rumah Ibu Dibjo tak terelakkan. Apalagi, Cikini kini semakin berbenah dan akan menjadi salah satu tujuan wisata perkotaan alias urban tourism.

Bekas rumah Ibu Dibjo, Jalan Cikini Raya No 10A Jakarta Pusat.Sejumlah perubahan diberlakukan pada eks-rumah Ibu Dibjo. (CNN Indonesia/Endro Priherdityo)

Menurut Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, salah satu daya tarik wisata di Cikini adalah keberadaan beragam tempat bersejarah dan tempat kongko legendaris.

Pada Rabu (15/9), Kepala Bidang Pemasaran dan Atraksi Dinas Pariwisata DKI Jakarta, Hari Wibowo mengatakan rencana tersebut turut mempertimbangkan nilai-nilai sejarah di kawasan tersebut.

"Kami di Jakarta mencoba mengangkat destinasi wisata perkotaan melalui tempat-tempat bersejarah yang ada, untuk menghidupkan wisata perkotaan," katanya seperti diberitakan Antara.

"Sasaran utama wisatawannya warga Jakarta sendiri, karena saat ini situasi masih pandemi, dan ke depan wisatawan dari luar daerah," lanjutnya.

Kawasan Cikini sendiri sebelumnya telah difasilitasi oleh Pemprov DKI Jakarta dengan rampungnya proyek revitalisasi trotoar di kawasan tersebut.

(end)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER