Katedral Spanyol Minta Maaf soal Video Musik Sensual

CNN Indonesia
Minggu, 10 Okt 2021 09:25 WIB
Ilustrasi. Uskup Agung Toledo di Spanyol telah meminta maaf kepada publik, setelah dua seniman merekam video musik beradegan
Jakarta, CNN Indonesia --

Uskup Agung Toledo di Spanyol telah meminta maaf kepada publik, setelah dua seniman merekam video musik beradegan "panas" di katedral, dan mengatakan dia sama sekali tidak mengetahui proyek tersebut berikut isinya.

Artis Spanyol C. Tangana dan penyanyi Argentina Nathy Peluso merekam sebagian video untuk lagu mereka 'Ateo' yang berarti 'Ateis', di Katedral Toledo yang dibangun pada abad ke-13, salah satu bangunan keagamaan paling terkenal di Spanyol.

Video, yang dirilis Kamis (7/10), menunjukkan C. Tangana dan Peluso berdiri berdekatan sambil menari dengan gaya sensual di katedral, berikut close-up dari karya seni yang ditampilkan di dinding katedral.

"Uskup Agung sangat menyesali peristiwa ini dan mengutuk adegan yang diambil di gereja pertama Keuskupan Agung," kata pernyataan yang dikeluarkan Jumat (8/10) oleh Keuskupan Agung atas nama Uskup Agung Francisco Cerro Chaves.

"Kami dengan rendah hati dan tulus meminta pengampunan dari semua umat, yang ditahbiskan dan para imam, yang merasa benar terluka oleh penggunaan tempat suci yang tidak semestinya ini," tambah pernyataan itu.

Lirik lagu itu termasuk: "Saya adalah seorang ateis, tetapi sekarang saya percaya, karena keajaiban seperti Anda pasti telah turun dari surga," sementara bait pertama meminta pengampunan dari Perawan Almudena untuk "apa yang saya lakukan di tempat tidur Anda."

Di bagian lain dalam video, Peluso yang telanjang dan sebagian berpiksel ditampilkan memegang kepala Tangana yang dipenggal, dan di akhir lagu, kedua penyanyi itu berpose untuk foto dengan para imam dan paduan suara di luar katedral.

Tangana juga menarik rambut Peluso sebagai perwujudan satu lukisan di dalam katedral, yang menunjukkan setan menarik rambut seorang wanita untuk menghentikannya mencapai keselamatan di Penghakiman Terakhir.

Sementara Uskup Agung berjanji untuk "merevisi prosedur yang berlaku untuk menghindari hal seperti ini terjadi lagi," Dekanat membuat catatan yang sangat berbeda dalam sebuah pernyataan yang juga dikeluarkan Jumat.

Dengan alasan lagu itu "menceritakan kisah pertobatan melalui cinta manusia," Dekanat Juan Miguel Ferrer Grenesche mengatakan adegan terakhir video di mana para penyanyi berpose untuk sebuah foto menunjukkan "pemahaman dan penyambutan Gereja."

Meskipun dia mengakui "bahasa visual yang provokatif" telah digunakan, dia membela keputusan untuk mengizinkan pembuatan film di katedral, dengan mengatakan "satu-satunya tujuan adalah untuk meningkatkan dialog dengan budaya kontemporer sambil mempertahankan iman di dalam Gereja."

Lebih lanjut Ferrer mengatakan lagu itu bisa "mendekatkan mereka yang menjauh dari gereja" tetapi meminta maaf kepada mereka yang telah terluka karenanya.

Pada hari Sabtu (9/10), video musik memiliki lebih dari 2 juta tampilan di YouTube.

(ard)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK