Review Drama: Snowdrop
Snowdrop sebenarnya bisa dibilang drama Korea yang gagal memanfaatkan dengan baik potensi yang dimilikinya, baik dari segi cerita maupun dari kehadiran para pemainnya seperti Jisoo BLACKPINK.
Memiliki latar di momen bersejarah dalam dunia politik Korea Selatan, Gerakan Demokratisasi Gwangju, penulis Snowdrop tampak tidak benar-benar serius memanfaatkan latar kisah itu.
Bukan masalah fakta atau fiksi, Snowdrop jelas terasa hanya menempelkan cerita pergolakan politik pada masa-masa suram Korea Selatan itu sebagai kemasan dasar.
Hal itu terlihat dari bagaimana cerita Snowdrop berjalan dari awal hingga akhir. Pada awal-awal episode, drama ini cukup baik mengemas kisah kehidupan para mahasiswa di masa pergerakan tersebut.
Dengan bumbu-bumbu komedi gelap dan aroma-aroma klenik yang masih kental dipercaya masyarakat Korea Selatan saat itu, Snowdrop adalah tontonan menarik.
Belum lagi soal drama perebutan kekuasaan yang dilakukan kalangan petinggi pemerintah. Kesan 'berbobot' jelas menjadi penilaian awal penonton untuk Snowdrop.
Hingga kemudian, penulis tampak kehilangan fokus sehingga cerita bercabang, melebar, dan membosankan.
Poin kritis dalam pengembangan cerita Snowdrop ada pada karakter utama serial ini, Su-ho (Jung Hae-in). Berbagai drama perebutan kekuasaan berbumbu pengkhianatan nyatanya tidak memberikan dampak apapun bagi Su-ho.
Penulis Yoo Hyun-mi terasa lalai, atau sengaja mengesampingkan, perubahan emosi dan karakter Su-ho setelah ia mengalami berbagai masalah sepanjang drama ini berjalan.
Emosi Su-ho begitu konsisten pada satu ekspresi, antara kebingungan atau pasrah. Hal ini membuat saya frustrasi dalam menuntaskan Snowdrop.
Review Snowdrop lanjut ke sebelah...