Mengenal Simon Leviev, Si Penipu di Tinder Swindler
Nama Simon Leviev menjadi pembicaraan seiring perilisan film dokumenter The Tinder Swindler yang tayang pada 2 Februari 2022 di layanan streaming Netflix.
Bagi warga Norwegia, Israel, atau Finlandia, nama Simon Leviev tidaklah asing. Hal ini lantaran nama tersebut adalah milik penipu ulung yang memanfaatkan aplikasi kencan untuk menjerat korbannya.
Kisah Simon Leviev itulah yang diangkat dalam film dokumenter The Tinder Swindler yang juga didasarkan laporan investigasi media Norwegia, VG, pada 2019.
Simon Leviev dipublikasikan besar-besaran oleh VG dalam laporan mendalam berdasarkan kesaksian para korban Simon yang juga menjadi narasumber film ini.
Simon Leviev dikenal perempuan pengguna Tinder sebagai sosok pria idaman. Berdasarkan profil Tinder yang ia miliki, Simon tampak kaya, bergelimang kemewahan, juga tampan.
Begitu "match" dengan Simon, pria tersebut biasa langsung menghubungi calon korbannya dan kemudian mereka bertemu atau berkomunikasi selayaknya pengguna aplikasi kencan pada umumnya.
Namun Simon, menurut pengakuan para korbannya, begitu memikat. Ia romantis, memahami keinginan perempuan, royal, dan bisa membangun kedekatan emosional dengan korbannya.
Tak tanggung-tanggung, Simon juga kerap membawa korbannya untuk mencicip 'kemewahan' yang ia 'miliki'. Mulai dari makan malam mahal, private jet, hingga liburan di berbagai kota di Eropa.
Kekurangan Simon hanya satu, ia sering sekali bepergian hingga nyaris tak pernah menetap di satu kota dalam jangka waktu yang lama.
Hal itu terjadi karena ia mengaku bekerja yang menuntutnya berpindah-pindah, mulai dari mengaku sebagai agen Mossad, pilot, hingga yang terakhir kali adalah pengusaha berlian.
Setelah korban jatuh cinta, Simon mengajak mereka dalam sebuah hubungan yang serius, mulai dari sebagai kekasih hingga tinggal bersama.
Hingga kemudian, Simon mulai memainkan modus penipuannya. Simon memanfaatkan perasaan 'terikat' dari korban untuk menjerat dan memerasnya secara perlahan.
Alasan Simon Leviev beragam, mulai dari kartu kreditnya tidak bisa digunakan karena kondisi berbahaya, rekening dibukukan, hingga ia terjepit membutuhkan dana tunai demi proyeknya.
Para korban pun banyak yang terperdaya. Belasan hingga ratusan ribu dolar bisa diserahkan oleh para korbannya secara sadar kepada Simon karena "percaya kepadanya". Total, Simon diprediksi telah mengeruk jutaan dolar dari para korbannya.
Sosok Simon Leviev mendalam lanjut ke sebelah..