CERITA DI BALIK LAYAR

Cerita Jane Campion Berjodoh dengan The Power of the Dog

CNN Indonesia
Minggu, 13 Feb 2022 19:25 WIB
Bermula dari tak tertarik, Jane Campion seolah berjodoh dengan The Power of the Dog setelah cerita itu sempat terlupakan oleh publik.
Bermula dari tak tertarik, Jane Campion seolah berjodoh dengan The Power of the Dog setelah cerita itu sempat terlupakan oleh publik. (KIRSTY GRIFFIN/NETFLIX)

Weltzien menyebut putri Savage dan Elizabeth menyebut ayah mereka pernah mengaku kepada Elizabeth bahwa dirinya gay sebelum keduanya menikah. Namun Elizabeth merasa bahwa ia bisa 'menyembuhkan' pria itu.

Namun pada 1960, usai 23 tahun menikah, Savage disebut bertemu seorang pria bernama Tomie dePaola yang 20 tahun lebih muda dan mereka saling jatuh cinta. Bahkan, Savage disebut meninggalkan keluarganya selama setahun.

Weltzein pun menyebut bahwa cerita-cerita Savage banyak berkutat dengan kritikan pada maskulinitas, menyinggung homoseksual berkedok homofobia, memiliki karakter feminin yang kuat, hingga pengaburan stereotipe gender konvensional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nilai dan ciri karya Savage yang personal itu, diakui Jane Campion, sempat membuatnya bertanya kepada dirinya sendiri.

"Saya bukan pria dan itu [The Power of the Dog] kisah yang maskulin, jadi saya harus berpikir apa yang akan Thomas Savage pikirkan tentang saya mengarahkan ceritanya dan menulis naskahnya?" kata Campion.

"Dan karena menurutku Thomas Savage pria yang cukup feminin, di dunia yang sangat maskulin, saya merasa dia akan senang denganku," lanjutnya.

Campion kemudian berusaha mencari tahu siapa yang memiliki hak cipta akan novel The Power of the Dog. Ia dibantu oleh produser Tanya Seghatchian. Seghatchian ikut terpincut dengan The Power of the Dog usai membaca novel pemberian Campion itu.

Setelah melakukan pencarian, mereka menemukan bahwa hak cipta novel ini dipegang oleh produser asal Kanada, Roger Frappier. Frappier sendiri sudah berusaha untuk mengangkat kisah ini ke gambar bergerak namun tak jua terwujud.

Hingga pada 2017, Campion dan Seghatchian sengaja terbang ke Cannes Film Festival tahun tersebut untuk bertemu dengan Frappier. Mereka bertemu dan berbincang sembari ngopi bareng.

THE POWER OF THE DOG: KODI SMIT-McPHEE as PETER, in THE POWER OF THE DOG. Cr. KIRSTY GRIFFIN/NETFLIXNilai dan ciri karya Savage yang personal seperti di The Power of the Dog, diakui Jane Campion, sempat membuatnya bertanya kepada dirinya sendiri. (KIRSTY GRIFFIN/NETFLIX)

"Ketika agen Jane menelepon saya untuk menanyakan soal hak cipta tersebut, saya hampir jatuh dari kursi. Saya merupakan penggemar berat Jane sejak An Angel at My Table," kata Frapper dalam catatan produksi.

"Saya memiliki rasa hormat dan kekaguman yang begitu besar untuknya. Kami mengadakan pertemuan di Cannes, berbicara selama beberapa waktu dan saya benar-benar merasa bahwa kami berada dalam getaran yang sama soal buku itu dan soal pembuatan film ini," lanjutnya.

"Setelah pekan itu, saya tahu Jane adalah jelas orang yang tepat untuk melakukan film ini. Ini momen luar biasa bagi saya," kata Frapper.

"Saya telah mengembangkan proyek ini selama delapan tahun dan saya tidak pernah puas dengan sebelum-sebelumnya dan saya tiba-tiba merasa, setelah selama ini, bahwa cerita ini menemukan jodohnya," lanjut Frapper.

Setelah itu, persiapan bisnis pun dimulai. See-Saw Films yang bekerja sama dengan Jane Campion dalam Top of the Lake kemudian bergabung dan disusul oleh Netflix. Total, dana US$30 juta mengalir untuk produksi film ini.

Kini, The Power of the Dog menjadi salah satu film terkuat yang diproyeksi memenangkan Best Picture Academy Awards ke-94 alias Piala Oscar 2022, setelah sebelumnya memenangkan berbagai penghargaan di ajang festival film internasional.

[Gambas:Youtube]



(end)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER