Jakarta, CNN Indonesia --
Film dokumenter cenderung memiliki penonton yang lebih sedikit daripada film komersial lainnya. Namun, ketika ada satu dokumenter yang "menarik", tidak menutup kemungkinan akan menggaet penonton yang banyak hingga menjadi buah bibir.
Tidak ada rumus pasti dalam membuat dokumenter agar bisa banyak ditonton orang. Karena, menurut akademisi film Institut Kesenian Jakarta Satrio Pamungkas, pembuat film dokumenter mengambil suatu isu berdasarkan intuisi pribadi.
"Jadi intuisi dari si kreator dan intuisi itu peka terhadap sebuah kondisi sosial yang terjadi. Itu berarti kepekaan dari si kreator melihat sudut pandang lain terhadap keadaan itu semua, baik budaya, sosial, politik, alam," kata Satrio saat berbincang dengan CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Uniknya dokumenter adalah sudut pandang. Itu yang membuat sebuah dokumenter menjadi lebih berkualitas atau tidak, itu dari sudut pandang si kreator atau filmmaker," lanjutnya.
Berikut rekomendasi film dokumenter yang wajib ditonton, ada di layanan streaming legal di Indonesia.
1. The Tinder Swindler (2022)
The Tinder Swindler mengungkap kasus penipuan lewat aplikasi Tinder. Penipuan berkedok kencan ini dilakukan oleh Simon Leviev yang bernama asli Shimon Hayut.
Simon Leviev memancing korban-korbannya menggunakan aplikasi kencan tersebut. Ketika perempuan sudah terkena pancingannya, ia akan mengajak kencan mereka, lalu pada satu titik, ia akan mengaku sedang diburu oleh musuhnya.
Dari situlah ia kemudian melancarkan operasinya untuk meminjam uang dari para teman kencannya. Pada akhirnya, uang yang ia pinjam tidak pernah dikembalikan.
Hingga kini, Simon Leviev masih bebas dari jeratan hukum.
The Tindler Swindler bisa ditonton di Netflix.
[Gambas:Youtube]
2. Jagal (2012)
Jagal, atau The Act of Killing dalam versi bahasa Inggris, merupakan film dokumenter yang berfokus pada cerita pelaku pembunuhan anggota PKI 1965 silam. Dokumenter ini digarap oleh Joshua Oppenheimer, sutradara asal Amerika Serikat.
Dokumenter ini mengikuti Anwar Congo yang menjadi algojo para korban 1965. Anwar Congo menceritakan bagaimana ia membunuh korbannya, yaitu dengan menjeratnya menggunakan kawat.
Namun, dokumenter ini dikemas dengan cara yang berbeda. Anwar Congo ingin buka suara dengan cara berakting di depan kamera layaknya bintang film.
Film ini dapat disaksikan di YouTube Jagal Senyap.
[Gambas:Youtube]
3. Taylor Swift - folklore: the long pond studio sessions (2020)
Ini merupakan film dokumenter yang diproduseri dan disutradarai oleh Taylor Swift sendiri. Film ini merupakan dokumenter yang mencampurkan konser sekaligus.
Seperti judulnya, dokumenter ini menayangkan kisah di balik album studio ke-8 Taylor Swift, folklore. Ia juga membawakan 17 lagu ditemani bincang-bincang dengan para produsernya di sebuah kabin di bagian utara New York.
Taylor Swift memainkan album terbarunya secara penuh untuk pertama kalinya setelah masa karantina akibat pandemi.
Taylor Swift - Folklore - The Long Pond Studio Sessions dapat dinikmati di Disney+ Hotstar.
[Gambas:Youtube]
Lanjut ke sebelah...
4. Sexy Killers (2019)
Sexy Killers merupakan film dokumenter yang digarap oleh Watchdoc. Ini merupakan bagian dari seri Ekspedisi Biru yang dilakukan oleh Dandhy Dwi Laksono dan Ucok Suparta.
Dokumenter ini menjelaskan bahaya penambangan batu bara di Kalimantan dan pembangkit tenaga listrik. Dampaknya tidak hanya untuk lingkungan, tapi juga masyarakat yang tinggal di sekitar area pertambangan.
Selain itu, Sexy Killers juga mengungkap keterlibatan para pejabat negara dan purnawirawan.
Sexy Killers dapat ditonton di YouTube Watchdoc Image.
[Gambas:Youtube]
5. Fyre (2019)
Para pengunjung Fyre Festival dijanjikan sebuah festival di pantai di Pulau Bahama dengan kemewahan yang berlimpah kemewahan. Namun, festival tersebut tidak pernah terjadi.
Itulah yang terjadi ketika Billy McFarland dipercaya untuk menangani festival tersebut. Ia melakukan promosi besar-besaran untuk festivalnya. Itu semua hanya tipu dayanya.
Para pengunjung tidur di tenda sederhana, mendapat makanan berupa sepotong roti, keju, dan sayur layu, hingga diterpa hujan besar.
Sedangkan, ara pekerjanya, yang banting tulang ingin membantu festival ini terwujud, tidak pernah dibayar.
Saksikan kehebohan apa yang terjadi dengan Fyre Festival di Netflix.
[Gambas:Youtube]
6. Seaspiracy (2021)
Seaspiracy juga membicarakan tentang kerusakan lingkungan dan dampaknya. Namun, sesuai judulnya, dokumenter ini fokus pada ekosistem laut.
Film yang disutradarai Al Tabrizi ingin menangkap gambaran bagaimana perilaku manusia dapat menghancurkan kehidupan laut. Perilakunya dimulai dari aktivitas memancing yang berlebihan hingga sampah plastik.
Tonton Seaspiracy di Netflix.
[Gambas:Youtube]
Lanjut ke sebelah...
7. Banda the Dark Forgotten Trail (2017)
Banda the Dark Forgotten Trail merupakan dokumenter yang digarap rumah produksi Indonesia, Lifelike Pictures.
Film ini bercerita tentang Kepulauan Banda yang kaya akan komoditas rempah, terutama pala. Itulah yang menjadikan Banda menjadi target para penjelajah dan penjajah asing.
Dokumenter ini disutradarai oleh Jay Subiakto. Reza Rahadian dan Ario Bayu menjadi narator untuk film tersebut untuk bahasa Indonesia dan Inggris.
Banda the Dark Forgotten Trail sudah dapat ditonton lewat Netflix.
[Gambas:Youtube]
8. The Beatles: Get Back
The Beatles: Get Back merupakan dokumenter yang dibuat menjadi mini series yang terdiri dari tiga episode. Satu episode memiliki durasi kurang lebih 120 menit.
Dokumenter ini mengungkap kisah di balik album Let It Be yang rilis pada Mei 1970. Serial tersebut dibuat dari rekaman video berdurasi lebih dari 50 jam saat The Beatles mengerjakan materi pada Januari 1969.
Serial ini juga akan menampilkan pembubaran The Beatles.
The Beatles: Get Back dapat disaksikan di Disney+ Hotstar.
[Gambas:Youtube]
9. The Social Dilemma
The Social Dilemma menangkap fenomena yang terjadi di dunia maya. Dokumenter ini lebih berfokus pada dampak negatif yang timbul dari penggunaan media sosial.
Dampak-dampak yang timbul, seperti penyebaran disinformasi (hoaks), teori konspirasi, hingga interaksi sosial yang menurun.
Selain itu, The Social DIlemma ini juga meneliti isu kesehatan mental yang menjadi salah satu dampak dari kecanduan media sosial.
Saksikan dokumenter The Social Dillema dapat ditonton di Netflix.
[Gambas:Youtube]