Ron Howard, Tentang Obsesi di Belakang Layar dan Keluarga Hollywood

Mola | CNN Indonesia
Jumat, 04 Mar 2022 13:15 WIB
Aktor dan sutradara Ron Howard duduk di Mola Living Live, mengungkap obsesinya berada di belakang layar dan perasaannya tumbuh besar dalam keluarga Hollywood. (Foto: arsip Mola)
Jakarta, CNN Indonesia --

Lahir dari ibu yang seorang aktris dan ayah yang seorang aktor, sutradara, dan penulis, Ron Howard mengenal dunia hiburan sejak dini. Kemunculan awalnya di depan kamera dimulai dari sejumlah serial televisi, termasuk salah satu episode The Twilight Zone.

Kini, di usia 68 tahun, Ron adalah seorang aktor dan pembuat film yang disegani. Karya-karyanya ditonton jutaan orang sejak 1956, mencatatkan pengalaman tak hanya sebagai aktor, namun juga sebagai sutradara, produser, hingga penulis. Dalam program Mola Living Live, Ron berbicara tentang karier panjangnya dan menceritakan hal-hal yang tak diketahui publik.

Misalnya, ketika Ron bekerja dengan aktris legendaris Bette Davis. Waktu itu, Ron yang menduduki kursi sutradara baru berusia 25 tahun, sementara sebagai senior, Bette sudah sangat terkenal. Tentu, menyutradarai Bette bukan hal mudah bagi Ron.

Menurut Ron, Bette adalah aktris yang tak mudah ditangani. Bette berkarakter kuat, profesional dalam bekerja, dan dia memanggil Ron sebagai Mr. Howard karena belum sepenuhnya mempercayai kemampuan Ron. Namun, berkat nasehat sang ayah, Ron berhasil mengumpulkan kepercayaan dirinya untuk mengarahkan Bette. Tak disangka, Bette ternyata menyukai gaya Ron.

"Di akhir hari syuting itu, aku berkata, 'oke, semua sudah selesai. Terima kasih, Mrs. Davis, sampai jumpa besok', dan Mrs. Davis menjawab, 'oke, Ron, sampai besok'," tutur Ron bersemangat.

Aktor dan sutradara Ron Howard duduk di Mola Living Live, mengungkap obsesinya berada di belakang layar dan perasaannya tumbuh besar dalam keluarga Hollywood. (Foto: arsip Mola)

Senyum lebar terulas di bibir Ron mengingat peristiwa singkat itu, dengan kalimat yang menyiratkan bahwa Bette menyukai Ron yang artinya, kerja sama mereka akan jadi lebih mudah. "Dan Bette menepuk pantatku!" serunya kemudian seraya tertawa.

Dalam Mola Living Live, Rob lebih banyak berdiskusi soal film-film yang dia garap dari belakang layar. Kiprah Ron memang tak bisa dianggap sepele. Pria ini memegang peran vital dalam kesuksesan Apollo 13 (1995), A Beautiful Mind (2001), Cinderella Man (2005), The Da Vinci Code (2006), hingga Angels & Demons (2009).

Itu belum termasuk 15 film dokumentari garapan Ron, seperti Katy Perry: Part of Me, The Beatles: Eight Days a Week, Pavavortti, hingga yang terbaru, Julia. Menyebut bahwa Apollo 13 adalah film kesukaannya, Ron secara jujur mengakui dalam A Beautiful Mind dirinya mendorong aktor dan aktris yang terlibat untuk mencoba pendekatan karakter dengan langsung menemui tokoh asli. Artinya, aktor Russell Crowe menemui John Nash.

A Beautiful Mind adalah sebuah film drama biografi yang menceritakan kehidupan ahli matematika peraih Nobel Laureate in Economics dan Abel Prize, John Nash. Pada saat bersamaan, kejeniusan John dibayar mahal dengan sakit schizophrenia paranoid.

"Mereka menghabiskan waktu cukup lama berduaan, hanya nongkrong, tapi John tampaknya tak suka berada di set syuting," kata Rob, menyeringai.

Cinta adalah api yang membakar Ron untuk terus berkarya selama beberapa dekade. Baginya, membuat film bukan hanya soal keuntungan.

"Aku tidak bisa mengontrol segala hal. Jadi aku akan memastikan bisa mengambil cerita itu, mengajak timku menyelesaikan cerita itu, membawanya ke ruang editing, dan membagikannya kepada audiens. Aku tahu bagaimana agar mereka (penonton) bisa menerima cerita ini,"

"Aku tahu audiens akan bisa menghargainya, 80 persen, 90 persen penonton merasa terhubung dengan ceritanya, aku akan merasa lega, adil, aku sudah menyampaikan ceritanya. Dan soal penjualan, itu lain soal, mereka harus mengurusnya sendiri," tukas Ron.

Tentang Keluarga 'Asli' Hollywood

Hal menarik lainnya tentang Rob Howard adalah bagaimana dia bertumbuh dalam keluarga dan lingkungan film. Tak main-main, di Hollywood, salah satu pusat hiburan terbesar dunia. Praktis, film selalu menjadi dunianya. Untuk menggambarkan kehidupan itu, belum lama ini, Ron Howard bersama saudara lelakinya, Clint, mengeluarkan buku bertajuk The Boys.

"Wah, kami sangat bangga pada buku itu. Kami menulisnya setelah ayah kami meninggal dunia. Kami berdua sama-sama aktor cilik, dan selalu ada banyak orang yang bertanya, 'bagaimana rasanya tumbuh besar di Hollywood?', dan jawaban pertanyaan itu, berkaitan sangat erat dengan hubungan kami dengan ayah kami," kata Ron.

Ron dan Clint mengakui, buku itu akan populer sebagai sebuah memoar Hollywood. Namun dia menegaskan, ada sisi lain tentang pengakuan jujur dia dan saudaranya tentang bagaimana cara pengasuhan kedua orang tua mereka di tengah jadwal padat. Ada cara yang salah, tetapi juga ada yang benar. Yang jelas, kedua orang tua Ron disebut selalu mengambil keputusan unik dan menghadapi kondisi unik.

"(Buku) ini bukan hanya tentang kehidupan keluarga di Hollywood, tetapi buku ini juga kesempatan untuk mengungkapkan apa yang salah dan benar dari cara orang tua mendidik kami, dengan jujur, dari sudut pandang kami saat ini (setelah dewasa)," ungkapnya.

Dalam sebuah sesi berbeda, Ron segera mengulas senyum lebar ketika mendengar nama putrinya, Bryce disebut. Seperti sang ayah, Bryce pun melangkah menginjak dunia akting dan sutradara.

"Oh, dia (Bryce) adalah wanita hebat. Dia tumbuh, berkeluarga, punya dua anak. Dia bekerja sangat keras, dan dari semua hal, melihat prosesnya membuatku sangat bangga. Orang senang bekerja bersamanya. Dia bertumbuh, dan dia mencintai media dan industri ini," kata Ron.

Ron masih tetap tersenyum, dan dia tak dapat menyembunyikan kebanggaannya bahwa darah seni keluarga Howard masih mengalir dalam nadi putrinya.

(rea)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK