Pihak Kepolisian Thailand menganggap insiden kematian Tangmo Nida sebagai sebuah kecelakaan, meski mereka belum rampung mengumpulkan bukti dalam penyelidikan.
Diberitakan Bangkok Post pada Senin (7/3), Kepala Polisi Thailand merilis pernyataan tersebut beberapa hari sebelum hasil post-mortem diumumkan.
Penilaian tersebut disebut polisi berdasarkan bukti-bukti sementara yang telah dikumpulkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bangkok Post melaporkan ada lima orang dipanggil pihak kepolisian untuk diinterogasi pada Minggu (6/3). Sebelum lima orang tersebut dipanggil, sudah ada 29 orang yang diperiksa terkait insiden Tangmo Nida ini.
Pada Minggu (6/3), Kepolisian Thailand mengatakan bahwa mereka masih mengumpulkan bukti dan menjalankan investigasi.
Diduga, polisi masih mencari benda-benda yang menurut saksi telah dibuang ke sungai usai Tangmo Nida jatuh dari speedboat.
Aktris Thailand Tangmo Nida meninggal dunia setelah dilaporkan tenggelam di Sungai Chao Phraya pada Kamis (24/2) malam. Jasadnya kemudian ditemukan 38 jam kemudian.
Namun kematian Tangmo Nida menarik perhatian publik dan dianggap memiliki banyak pertanyaan yang belum terjawab, termasuk dugaan bahwa insiden tersebut bukanlah kecelakaan.
Sebelum meninggal, Tangmo Nida diketahui naik ke speedboat untuk pemotretan. Ia naik ke kapal bersama lima orang lainnya.
Kelima orang tersebut adalah manajer Gatick Idsarin Juthasuksawat, Sand Wisapat Manomairat, pemilik kapal Por Tanupat Lerttaweewit, CEO Orisma Technology Robert Phaiboon Trikanjananun, dan Job Nitas Kiratisoothisathorn.
Pada Sabtu (5/3), pemilik dan pengemudi kapal, Por Tanupat Lerttaweewit dan Robert Phaiboon Trikanjananun, didakwa oleh kepolisian karena kelalaian dan mengoperasikan kapal tanpa izin.
Namun mereka diketahui juga memberikan uang santunan dan permintaan maaf kepada ibunda Tangmo Nida yang menuai kritikan pedas netizen.
Ibunda Tangmo Nida, Panida, mengaku mendapatkan uang santunan sebesar 30 juta baht dan telah memaafkan dua pihak tersebut.
(end)