Jakarta, CNN Indonesia --
Nama novelis Hilman Hariwijaya tak bisa dilepaskan begitu saja dengan Lupus, novel remaja yang melambungkan namanya menjadi salah satu penulis papan atas di Indonesia.
Lupus yang mengisahkan problematika dan kekonyolan remaja bernama sama itu pertama kali terbit pada 1986 dengan judul Lupus I: Tangkaplah Daku Kau Kujitak.
Judul itu merupakan serupa, atau bisa dibilang pelesetan, dari film hit Kejarlah Daku Kau Kutangkap yang rilis pada 1986. Meski begitu, kedua karya seni itu tidak berhubungan sama sekali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lupus mengisahkan Lupus, pelajar SMA Merah Putih yang identik dengan permen karet. Selain sebagai siswa, Lupus juga merupakan reporter yang aktif menulis di majalah.
Ia tinggal bersama sang ibu yang bernama Anita dan adiknya yang bernama Lulu setelah ayahnya meninggal saat ia duduk di bangku kelas 1 SMA.
 Tangkaplah Daku Kau Kujitak dari Lupus sempat diangkat menjadi film. (Arsip Elang Perkasa Film via Wikipedia) |
NOVELIS LUPUS, HILMAN MENINGGAL DUNIA |
Lupus memiliki beberapa teman, seperti Boim, Gusur, Anto, Aji, Fifi Alone, Adi Darwis, Gito, Iko-iko, Pepno, Happy, dan Uwi.
Selain permen karet, Lupus juga identik dengan rambut jambulnya yang sering diledek oleh sang adik. Sifatnya yang konyol membuat Lupus disenangi teman-temannya.
Novel Lupus telah terbit sebanyak lebih dari 20 judul, di antaranya Cinta Olimpiade (1987), Bangun Dong, Lupus (1988), Iiih, syereem! (1990), Lupus 'n Work (1994), Krismon (1998) hingga yang terbaru Bangun Lagi Dong Lupus (2013).
lanjut ke sebelah...
Kisah-kisah Lupus bisa dibilang begitu terhubung dengan kehidupan remaja. Hal ini lantaran Lupus dikembangkan oleh Hilman yang kala itu juga tergabung dalam penulis remaja Gramedia.
Sama seperti Catatan Si Boy yang hit di era 80-an dan membuat karakter yang diperankan oleh Onky Alexander menjadi 'trendsetter' remaja kala itu, Lupus juga mengalami hal yang sama.
Karakter juga kebiasaan Lupus dan teman-temannya yang akrab bagi remaja dekade 80-an hingga 90-an juga kerap dicontoh. Misalnya saja mengunyah permen karet, atau memiliki gaya rambut berjambul.
 Nama Hilman Hariwijaya tak bisa dilepaskan begitu saja dengan novel remaja Lupus. (Tangkapan layar instagram @thehilmanhariwijaya) |
Apalagi, sejumlah cerita juga akrab bagi remaja laki-laki pada umumnya. Misalnya permasalahan cinta hingga kerap bertengkar dengan adik perempuan.
Kisah Lupus kemudian diangkat menjadi sinetron dan film. Film Lupus pertama tayang pada 1987 yang diberi judul Lupus I: Tangkaplah Daku Kau Kujitak.
Film Lupus kemudian berlanjut hingga menghasilkan 5 film lainnya, yaitu Lupus II hingga V, dan Bangun Lagi Dong Lupus yang tayang 2013.
Sementara itu, sinetron Lupus terdiri dari dua judul yaitu Lupus (1995-1997) dan Lupus Milenia (1999-2001) yang dibintangi Irgi Achmad Fahrezi.
Kini, pencipta Lupus, Hilman Hariwijaya meninggal dunia dan meninggalkan karya yang akan selalu terkenang dari angkatan remaja tiga dekade silam.