Rp1 Triliun dan Hujan Dukungan Iran untuk Film Nasionalnya

CNN Indonesia
Minggu, 03 Apr 2022 13:14 WIB
Iran disebut menganggarkan lebih dari Rp1 triliun untuk pengembangan film nasionalnya tahun lalu. Kini, anggaran itu naik 50 persen.
The Salesman (2016). Iran disebut menganggarkan lebih dari Rp1 triliun untuk pengembangan film nasionalnya tahun lalu. Kini, anggaran itu naik 50 persen. (dok. ARTE/Arte France Cinéma/Doha Film Institute/Farhadi Film Production/Memento Films Production/Memento Films via IMDb)

Ayatollah pertama Iran, Ruhollah Khomeini, disebut Ebrahimi sebagai budayawan dan penggemar film terutama bertema kekeluargaan.

Ayatollah Khomeini semasa hidup disebut Ebrahimi kerap mengadakan pertemuan dengan sineas, berdiskusi dan mendengarkan keluh kesah, berbagi usulan juga dukungan.

"Jadi selain dukungan finansial, ada dukungan dari pemimpin tertinggi itu sendiri," kata Ebrahimi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski memberikan berbagai dukungan, Ebrahimi menjamin bahwa Pemerintah Iran terbuka atas berbagai kritik yang disampaikan melalui film selama masih memenuhi standar.

Bukan hanya itu, Iran juga mengaku menerima kehadiran film-film asing termasuk dari Hollywood, Asia, juga Eropa. Namun, film tersebut harus lolos aturan sensor.

Terkait sensor, Iran disebut memiliki sebuah badan yang diisi oleh orang-orang yang berpengalaman dalam produksi film, seperti sutradara hingga insan-insan perfilman lainnya.

The Ayatollah Ruhollah Khomeini waves to his supporters in Tehran, 05 February 1979, during a meeting shortly after his return from 15 years of exile. (Photo by GABRIEL DUVAL / AFP)Ayatollah pertama Iran, Ruhollah Khomeini, disebut Ebrahimi sebagai budayawan dan penggemar film terutama bertema kekeluargaan. (AFP/GABRIEL DUVAL)

"Ada nilai tertentu yang tidak bisa dilanggar, [yaitu] nilai kemanusiaan, jadi misalnya ada film yang bisa membawa dampak negatif, tentunya tidak diperkenankan begitu saja," kata Ebrahimi.

"Iran memiliki perbedaan yang sangat mendasar dengan film-film di Barat, yang mana terkadang justru menginjak-injak nilai kemanusiaan, tidak memperhatikan hal-hal yang berkenaan dengan keluarga," lanjutnya.

"Jadi jika dirasa film itu menginjak-injak nilai kemanusiaan maka tentunya di situ mereka memiliki hak untuk memberhentikan atau tidak memberikan izin atau tidak menayangkan film tersebut," imbuhnya.

Standar tegas itu tak terlepas dari pandangan pemerintah Iran yang menganggap film sebagai sarana untuk menerapkan dan mengimplementasikan nilai-nilai kemanusiaan.

Mohammad Reza Ebrahimi mengatakan bahwa nilai kemanusiaan itu dapat berupa keadilan sosial, perilaku yang baik, dan akhlak mulia yang bersumber dari ajaran-ajaran Islam.

"Jadi singkatnya adalah bangsa Iran memaknai film adalah sebagai sebuah media yang dapat menyampaikan pesan-pesan kemanusiaan, seperti tadi, keadilan sosial, akhlak yang mulia dan ajaran-ajaran Islam," kata Mohammad Reza Ebrahimi.

(nly/end)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER