Perang. Apa yang lebih berlawanan dari musik?
Keheningan dari kota yang hancur dan orang-orang yang terbunuh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anak-anak kami menggambar roket yang menukik, bukan bintang jatuh.
Lebih dari 400 anak-anak terluka dan 153 anak meninggal dunia, dan kami tidak akan pernah melihat mereka menggambar lagi.
Orang tua kami bahagia bangun tidur saat pagi di shelter bom, tapi hidup.
Orang yang kami cintai tidak tahu apakah kami bisa bersama kembali.
Perang tidak membiarkan kami memilih siapa yang bertahan hidup dan siapa yang bertahan di keheningan abadi.
Musisi kami mengenakan pelindung tubuh alih-alih tuksedo. Mereka bernyanyi untuk yang berduka. Di rumah sakit.
Bahkan kepada mereka yang tak bisa mendengarnya. Namun musik akan menembus itu pada akhirnya.
Bagaimanapun, kami membela kebebasan kami. Untuk hidup. Mencintai. Untuk menyuarakan dan bermusik.
Di tanah kami, kami memerangi Rusia yang membawa kesunyian mengerikan dengan bom-bomnya. Keheningan yang mati.
Isi keheningan dengan musik kalian. Isi hari ini, ceritakan kisah kalian.
Ceritakan yang sebenarnya tentang perang di jejaring sosial kalian dan televisi. Tapi bukan diam.
Dukung kami dengan cara apapun yang bisa kalian lakukan. Apa saja, tapi tidak diam. Dan kemudian, kedamaian akan datang.
(end)