Walau demikian, beberapa kritikus juga memberikan pujian untuk film yang disutradarai David Yates tersebut. Salah satunya, Michael O'Sullivan dari The Washington Post yang masih terhibur dengan jalan cerita yang dibawakan pemainnya.
"Ini mungkin bukan prekuel yang paling memukau sejauh ini, tetapi ada kemajuan yang menghibur dari saga ini, tapi tidak fantastis dibandingkan sebelumnya," kata O'Sullivan.
Kritikus lain juga berpendapat demikian. Salah satunya, Wenlei Ma darinews.com.auyang melihat film ini lebih baik dibandingkan sekuelnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"The Secrets of Dumbledore adalah kebangkitan yang solid setelah Crimes of Grindelwald yang menyedihkan namun entah bagaimana dilupakan, tetapi itu jauh dari untuk bisa masuk ke semesta Harry Potter," katanya.
Sementara itu, Sandra Hall dari Sydney Morning Herald menilai film ketiga dari waralaba Fantastic Beast ini memiliki warna yang serius, namun terlalu banyak dibumbui komedi.
"Ini adalah premis yang sangat serius, tetapi seperti yang dikatakan produser, bahwa sutradara David Yates, telah mencoba untuk menyuntikkan lebih banyak kesenangan ke dalam cerita kali ini. Keajaiban telah kembali," kata Hall.
Film Fantastic Beasts: The Secrets of Dumbledore menjadi debut Mads Mikkelsen sebagai Gellert Grindelwald usai menggantikan Johnny Depp. Film ini menampilkan babak baru pertarungan Albus Dumbledore dan Grindelwald.
Fantastic Beasts 3 melanjutkan aksi Gellert Grindelwald (Mads Mikkelsen) yang berkeinginan untuk menguasai dunia sihir. Hal itu membuat kondisi dunia sihir diliputi kegelapan.
Albus Dumbledore (Jude Law) juga tidak tinggal diam. Ia lalu mempercayakan Newt Scamander (Eddie Redmayne) untuk memimpin tim yang terdiri dari kalangan penyihir dan non-penyihir untuk membantunya menghentikan Grindelwald.
Sinopsis Fantastic Beast 3 selengkapnya bisa dibaca di sini.
Film Fantastic Beasts: The Secrets of Dumbledore tayang 13 April di bioskop Indonesia.
(nly/pra)