Tanggapan soal kabar Twitter dibeli Elon Musk juga datang dari bintang Star Trek, George Takei. Namun, aktor berusia 85 tahun itu menyatakan dirinya tidak akan meninggalkan Twitter.
"Saya tidak pergi kemana-mana. Jika tempat ini menjadi lebih beracun, saya berjanji untuk berusaha lebih keras lagi untuk mengangkat nalar, ilmu pengetahuan, kasih sayang, dan supremasi hukum," tulis Takei melalui akun Twitter miliknya.
"Perjuangan melawan fasisme, misinformasi, dan kebencian membutuhkan pejuang yang tangguh. Saya harap Anda tetap dalam pertarungan, tetap di samping saya," lanjut Takei.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aktris senior Mia Farrow pun tak luput menyuarakan keresahannya soal isu tersebut. Ia tercatat beberapa kali merespons cuitan Elon Musk soal kebebasan berpendapat usai membeli Twitter.
Ia mengaku bakal meninggalkan Twitter jika semakin dipenuhi ujaran kebencian hingga kebohongan.
"Jika Twitter menjadi lebih beracun dengan kebohongan dan pengkhianatan ala Trump serta semua kebencian, itu akan dianggap kurang serius dan orang-orang seperti saya akan berhenti demi ketenangan pikiran," cuit Farrow.
Bintang Rosemary's Baby itu juga mencuip kutipan uskup Desmond Tutu saat merespons cuitan Elon Musk lainnya.
"Desmond Tutu: 'Jika kamu netral dalam situasi ketidakadilan, kamu telah memilih sisi penindas," cuit Farrow.
Sebelumnya, Elon Musk diketahui bakal mendukung kebebasan berpendapat yang sejalan dengan hukum, namun menentang sensor yang berlebihan.
"Yang saya maksud dengan 'kebebasan berbicara' hanyalah yang sesuai dengan hukum. Saya menentang sensor yang jauh melampaui hukum," kata Musk, dalam sebuah utas, Rabu (27/4).
"Jika ingin kebebasan berbicara dikurangi, orang-orang akan meminta pemerintah untuk meloloskan undang-undangnya. Oleh karena itu, melampaui hukum bertentangan dengan kehendak rakyat," imbuhnya.