Review Serial: Moon Knight

Muhammad Feraldi | CNN Indonesia
Jumat, 13 Mei 2022 20:01 WIB
Review Moon Kight: serial ini menjadi tontonan yang komplet tanpa perlu bumbu multiverse atau crossover yang menjelimet.
Review Moon Knight: Moon Knight tetap menghadirkan pengalaman menonton yang memukau. Bagi penonton yang antusias dengan kisah mitologi, serial ini bisa menjadi pilihan. (Marvel Studios via Twitter @moonknight)
Jakarta, CNN Indonesia --

Moon Knight menjadi tontonan yang komplet tanpa perlu bumbu multiverse atau crossover yang menjelimet. Serial ini membuktikan formula yang semakin terasa seperti pakem Marvel Cinematic Universe (MCU) itu bukanlah suatu kewajiban.

Kolaborasi Jeremy Slater sebagai kreator dan Mohamed Diab sebagai sutradara menyajikan tayangan enam episode yang memuaskan. Kualitas Moon Knight tercermin dari penulisan cerita, penyutradaraan, hingga akting para pemerannya.

Moon Knight dianugerahi modal cerita yang kaya karena mengusung superhero dengan kekuatan dari dewa Mesir Kuno. Modal itu dieksplorasi dengan menampilkan banyak referensi dari mitologi Mesir Kuno.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Marvel Studios membuat keputusan tepat dengan merekrut sineas asal Mesir, Mohamed Diab, sebagai sutradara. Kapasitas Diab memperkuat akurasi cerita dan referensi Mesir Kuno yang diangkat.

Kemudian secara teknis, aspek visual juga mendukung alasan mengapa serial ini begitu komplet. Inggris hingga Mesir yang menjadi latar tempat disajikan dengan gambar yang memukau.

Sebagai sutradara asli Mesir, Mohamed Diab tak terjebak dengan stereotip Barat saat menggambarkan negaranya. Visualisasi Mesir di Moon Knight jauh dari tone serba kuning yang seolah hanya berisi debu dan tanah tandus.

Kepuasan semakin terpenuhi ketika sutradara menggambarkan referensi Mesir Kuno dengan visualisasi yang menawan. Salah satunya penggambaran Duat, akhirat atau alam kematian dalam kepercayaan Mesir Kuno.

Serial Moon Knight (2022)Review Moon Knight: serial ini menjadi tontonan yang komplet tanpa perlu bumbu multiverse atau crossover yang menjelimet. (Marvel Studios via Twitter @moonknight)
Serial Moon Knight (2022)

Pemilihan musik latar serial ini juga menarik perhatian. Sentuhan klasik dari lagu A Man Without Love milik Engelbert Humperdinck itu berhasil mengiringi sejumlah adegan di Moon Knight.

Tak hanya itu, A Man Without Love juga memberikan kesan mendalam bagi penggemar MCU. Lagu tersebut bisa jadi sejajar dengan soundtrack ikonis MCU lainnya, seperti Come and Get Your Love dari Redbone dalam Guardians of the Galaxy (2014).

Adegan laga yang tersaji sepanjang cerita juga tidak mengecewakan. Penonton disuguhi gaya tarung yang berbeda dari Marc Spector dan Steven Grant saat dirasuki kekuatan Dewa Khonsu.

Dalam serial tersebut, Marc Spector bertransformasi menjadi Moon Knight saat dirasuki Dewa Khonsu, sementara Steven Grant berubah menjadi Mr. Knight.

Seiring cerita berjalan, Spector dan Grant juga semakin andal dalam mengendalikan kekuatan Khonsu. Puncaknya, Spector dan Grant berhasil berganti kepribadian secara mulus saat bertarung.

Transisi antara Moon Knight dengan Mr. Knight tampak begitu memukau. Keduanya seolah bekerja sama, tetapi dalam satu tubuh yang sama.

Penampilan memukau Marc Spector/Steven Knight tentu tak lepas dari akting Oscar Isaac yang patut mendapat pujian selangit. Jangkauan akting Oscar Isaac di Moon Knight sukses membuat decak kagum.

Review Moon Knight lanjut ke sebelah..

Review Moon Knight: Permainan Cemerlang Oscar Isaac

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER