Bantah Menerbitkan Buku, Harvey Weinstein Akan Tempuh Jalur Hukum
Taipan Hollywood Harvey Weinstein diduga menerbitkan sebuah buku berjudul Harvey Weinstein: My Story. Buku yang terdiri dari 203 halaman itu berisi memoar Weinstein.
Buku memoar tersebut dipublikasikan dalam berbagai format lewat situs Amazon pada 10 Mei 2022. Namun, kini buku tersebut sudah diturunkan dan tidak lagi tersedia untuk dijual mulai Jumat (27/5) lalu.
"Semua penerbit diwajibkan untuk mengikuti pedoman konten kami, serta syarat dan ketentuan layanan kami. Buku ini tidak lagi untuk dijual dan kami telah mengambil tindakan yang sesuai pada akun penerbit," kata Amazon dalam sebuah pernyatan, seperti dilansir dari Newsweek yang rilis beberapa waktu lalu.
Buku tersebut diduga ditranskrip oleh dua rekan tahanan Harvey Weinstein selama mendekam di dalam penjara. Kemudian, hasil transkrip tersebut digubah menjadi sebuah buku oleh Dennis Sobin, pemimpin organisasi non-profit Prisons Foundation.
Alan Jackson selaku kuasa hukum Weisten mengatakan buku tersebut tidak ditulis oleh sang produser itu sendiri dan tidak ada hubungannya dengan Weisten. Jackson juga menyanggah Weinstein memiliki hubungan dengan Prisons Foundation.
"Yang mengatakan lelucon ini adalah autobiografi, itu jelas salah dan sebuah penipuan. Kami sedang mempertimbangkan jalur hukum," kata Jackson.
Bagian blurb, atau tulisan di belakang buku, mendeskripsikan Harvey Weinstein sebagai seorang ikon yang identik dengan industri film Amerika modern. Ia juga digambarkan telah mengambil resiko dalam kehidupan profesional dan pribadinya.
"Dia menimbang peluang dan bergerak maju tanpa ragu-ragu. Hasilnya mencengangkan. Sebagai seorang penulis, dia tidak takut menghadapi para pengkritiknya dengan penuh dan jujur tentang apa yang dia lakukan. Andalah hakimnya," tulis blurb buku tersebut.
Harvey Weinstein divonis 23 tahun penjara oleh Pengadilan New York setelah dinyatakan bersalah atas tindakan seksual kriminal pada tingkat pertama dan pemerkosaan tingkat ketiga. Pengadilan menjatuhkan vonis pada 24 Februari 2020.
Kasus kekerasan seksual ini bermula ketika seorang korban menceritakan pengalamannya pada The New York Times dan The New Yorker pada Oktober 2017. Setelah itu, lebih dari 90 wanita - tak sedikit dari mereka yang adalah aktris populer - mengaku pernah diperlakukan tak senonoh oleh Harvey Weinstein.