Palsu, Penggalangan Dana Bantu Amber Heard Ganti Rugi Dicabut

Laman penggalangan dana GoFundMe mencabut sebuah ajakan donasi untuk membantu Amber Heard membayar ganti rugi usai dinyatakan kalah dari Johnny Depp.

Diberitakan TMZ pada Sabtu (4/6) waktu Amerika Serikat dan dikutip New York Post, ajakan donasi tersebut dilaporkan palsu.

Donasi tersebut mencoba menggalang dana melalui GoFundMe dengan menargetkan US$1 juta atau setara dengan Rp14,4 miliar (US$1=Rp14.433) dan dibuat oleh akun bernama Kimberly Moore.

Lihat Juga : Menilik Kebangkitan Karier Johnny Depp Usai Menang atas Amber Heard

Tautan donasi tersebut dilaporkan dibuat usai juri Pengadilan Fairfax, Virginia, memutuskan percaya atas klaim Johnny Depp yang merasa dicemarkan nama baiknya oleh Amber Heard.

Hasil putusan itu juga meminta Amber Heard untuk membayar ganti rugi ke Johnny Depp sebesar US$10,35 juta. Sementara, Johnny Depp harus membayar US$2 juta atas satu klaim Amber Heard yang dikabulkan juri.

"Saya percaya Amber Heard, dan media sosial telah melindungi pelaku kekerasan. Keputusan itu melebihi kemampuan Amber. Sedih rasanya Johnny bisa kabur dengan kasus kekerasan ini," tulis dalam petisi tersebut.

"Keputusan ini melanggengkan kekerasan yang ada. Bila Anda mampu, tolong bantu Amber Heard," lanjutnya.

Namun seorang perwakilan GoFundMe menyatakan mereka langsung mencabut penggalangan dana tersebut setelah mendapati ajakan itu bukan dibuat oleh tim Amber Heard.

Pengacara Amber Heard, Elaine Charlson Bredehoft, sebelumnya mengatakan kliennya tidak mampu membayar uang ganti rugi kepada Johnny Depp seperti yang diperintahkan juri.

"Oh tidak [mampu], jelas tidak," kata Bredehoft.

Bredehoft pun memastikan mereka akan mengajukan banding atas keputusan tersebut. Mereka juga menilai dalam persidangan penuh drama selama enam pekan lalu, ada banyak bukti yang tidak ditampilkan.

"Oh jelas," kata Bredehoft kala ditanya soal rencana Amber Heard untuk mengajukan banding. "Dia punya alasan yang sangat baik untuk itu,"

"Sejumlah hal yang diizinkan muncul di persidangan ini yang mestinya tidak diizinkan, dan itu membuat bingung juri," kata Bredehoft.

"Tentu saja ada sejumlah masalah pembuktian, beberapa bukti tidak muncul ke persidangan." katanya.