Brad Pitt kemudian menggugat mantan istrinya pada Februari lalu, mengklaim Jolie melanggar perjanjian sebelumnya. Klaim aktor 58 tahun itu berdasarkan kesepakatan perceraian mereka yang final pada 2019.
Pasangan itu memiliki "pemahaman bersama" bahwa tak ada satu pun dari mereka bisa menjual kilang itu tanpa persetujuan yang lain.
Brad Pitt melanjutkan gugatan pada Senin (6/6) lalu, mengklaim mantan istrinya "berusaha merusak reputasi" dengan menjual sahamnya ke pesaing.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gugatan tersebut menuduh Jolie menjual kepemilikannya kepada Tenute del Mondo, anak dari perusahaan Stoli Group milik miliarder Rusia Yuri Shelfer. Pihak Pitt berujar Shelfer ingin mengambil alih Miraval agar mendapatkan informasi rahasia dan hak milik bisnis anggur itu.
Namun, seorang sumber dari pihak Angelina Jolie mengatakan kepada People bahwa tuduhan itu merupakan kelanjutan narasi palsu dari Brad Pitt.
"Gugatan Tuan Pitt terhadap Nona Jolie adalah perpanjangan dari narasi palsu, dan kebenaran situasinya masih belum diumumkan," kata seorang sumber kepada People.
"Sangat disayangkan bahwa setelah dia keluar dengan benar dan sah dari bisnis, Tuan Pitt menjeratnya dalam berbagai tuntutan hukum," lanjutnya.
![]() |
Di sisi lain, pihak Brad Pitt mengatakan alasan Jolie tidak masuk akal karena kilang wine tersebut dianggap lebih tepat menjadi aset keluarga sepenuhnya.
"Ini tidak masuk akal. Cara terbaik untuk mempertahankan nilai bagi keluarga adalah dengan salah satu orang tua mereka mempertahankan kepemilikan aset yang semakin berharga," ucap seorang sumber Pitt.
"Ada lebih banyak nilai dalam keluarga yang memiliki 100 persen daripada 40 hingga 50 persen," lanjutnya.
(frl/chri)