Jakarta, CNN Indonesia --
Gugatan Brad Pitt terhadap Angelina Jolie berlanjut setelah sang aktor menuduh Jolie "berusaha merusak reputasi bisnis kilang wine Chateau Mirava" dengan menjual sebagian sahamnya kepada pesaing.
Dalam dokumen gugatannya, tim kuasa hukum Pitt mengatakan Chateau Miraval merupakan proyek ambisiusnya. Bisnis itu disebut "menjadi bisnis global jutaan dolar dan menjadi salah satu produsen anggur rose yang paling dihormati di dunia".
Tak hanya itu, tim legal Brad Pitt juga menuding Angelina Jolie tidak berkontribusi apa pun di balik kesuksesan Miraval.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jolie memburu itu dan melakukan penjualan diam-diam, sengaja menyembunyikannya dari Pitt, dan dengan sengaja melanggar hak kontraktual Pitt," tulis tim kuasa hukum Pitt dalam dokumen gugatan, seperti diberitakan People baru-baru ini.
Kilang wine Chateau Miraval dibeli Jolie dan Pitt saat mantan pasangan itu masih bersama. Mereka membeli sebuah kebun anggur dan rumah Chateau Miraval di Prancis selatan pada 2008 lalu.
 Kilang Wine yang kini membuat Angelina Jolie digugat Brad Pitt karena dinilai menjualnya tanpa izin. Foto: (AFP/MICHEL GANGNE) |
Dilansir dari People, Jolie-Pitt bermitra dengan pembuat anggur terkenal bernama Famille Perrin. Kemitraan itu menghasilkan empat anggur berkualitas tinggi, termasuk Cotes de Provence Rose Miraval yang masuk daftar 100 anggur teratas versi Wine Spectator pada 2013.
Tempat tersebut juga menjadi lokasi pernikahan mereka pada 2014 dan tempat berlibur keluarganya. Brad Pitt pun menyebut telah banyak menginvestasikan uang dan waktu selama bertahun-tahun untuk mengurus kilang minyak tersebut.
Beberapa tahun kemudian, Angelina Jolie dikabarkan menjual sahamnya di kilang wine tersebut senilai US$164 juta atau setara Rp2,3 triliun (US$1 = Rp14.559) pada Oktober 2021.
Lanjut ke sebelah...
Brad Pitt kemudian menggugat mantan istrinya pada Februari lalu, mengklaim Jolie melanggar perjanjian sebelumnya. Klaim aktor 58 tahun itu berdasarkan kesepakatan perceraian mereka yang final pada 2019.
Pasangan itu memiliki "pemahaman bersama" bahwa tak ada satu pun dari mereka bisa menjual kilang itu tanpa persetujuan yang lain.
Brad Pitt melanjutkan gugatan pada Senin (6/6) lalu, mengklaim mantan istrinya "berusaha merusak reputasi" dengan menjual sahamnya ke pesaing.
Gugatan tersebut menuduh Jolie menjual kepemilikannya kepada Tenute del Mondo, anak dari perusahaan Stoli Group milik miliarder Rusia Yuri Shelfer. Pihak Pitt berujar Shelfer ingin mengambil alih Miraval agar mendapatkan informasi rahasia dan hak milik bisnis anggur itu.
Namun, seorang sumber dari pihak Angelina Jolie mengatakan kepada People bahwa tuduhan itu merupakan kelanjutan narasi palsu dari Brad Pitt.
"Gugatan Tuan Pitt terhadap Nona Jolie adalah perpanjangan dari narasi palsu, dan kebenaran situasinya masih belum diumumkan," kata seorang sumber kepada People.
"Sangat disayangkan bahwa setelah dia keluar dengan benar dan sah dari bisnis, Tuan Pitt menjeratnya dalam berbagai tuntutan hukum," lanjutnya.
 Kilang Wine yang kini membuat Angelina Jolie digugat Brad Pitt karena dinilai menjualnya tanpa izin. Foto: (AFP/MICHEL GANGNE) |
Di sisi lain, pihak Brad Pitt mengatakan alasan Jolie tidak masuk akal karena kilang wine tersebut dianggap lebih tepat menjadi aset keluarga sepenuhnya.
"Ini tidak masuk akal. Cara terbaik untuk mempertahankan nilai bagi keluarga adalah dengan salah satu orang tua mereka mempertahankan kepemilikan aset yang semakin berharga," ucap seorang sumber Pitt.
"Ada lebih banyak nilai dalam keluarga yang memiliki 100 persen daripada 40 hingga 50 persen," lanjutnya.