Ekonom Senior Indef, Bustanul Arifin mengapresiasi kebijakan dan program yang dijalankan jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) selama tiga tahun terakhir. Menurutnya, sektor pertanian tumbuh 1,84 persen dan menjadi bantalan resesi selama pandemi COVID-19.
"Kalau tidak ada pertanian mungkin krisis beneran. Jadi apresiasi kepada Pak Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo) karena pertanian menjadi bantalan ekonomi nasional," ujar Bustanul dalam keterangan tertulis, Selasa (14/6/2022).
Bustanul mengatakan perekonomian Indonesia sejauh ini juga terus mengalami perbaikan yang sangat positif. Adapun di tahun 2021, perekonomian Indonesia tumbuh 3,69 persen. Di sisi lain, ketersediaan beras pada produktivitas 2021 juga mulai meningkat.
Meski demikian, Bustanul berharap pemerintah dapat terus meningkatkan kinerjanya, terutama dalam menghadapi geopolitik global yang saat ini terfokus pada konflik Rusia-Ukraina. Ia menilai perang senjata antar kedua negara telah berdampak pada kenaikan harga-harga di dunia.
"Rekomendasi saya untuk pangan nasional adalah di dalam menghadapi geopolitik dan geostrategi global yang telah menaikan harga pangan secara spesifik di Indonesia harus diantisipasi agar kondisinya lebih baik lagi," katanya.
Selain itu, Bustanul berharap pemerintah dapat terus melakukan pendampingan kepada para petani di seluruh desa dan sentra. Pemerintah juga diharapkan untuk meningkatkan skala teknologi dengan menurunkan mekanisasi.
"Pendampingan dan pemberdayaan petani pada pertanian presisi, digitalisasi rantai nilai pangan, perubahan teknologi dan inovasi ekosistem harus ditingkatkan," katanya.
Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjamin kebutuhan 12 bahan pokok yang dalam kondisi aman dan cukup, serta tidak ada kekurangan dan kelangkaan. Hanya saja, kata dia, ada empat komoditas yang dilakukan impor antara lain, daging, gula, kedelai dan bawang putih.
"Ada 12 komoditas yang kita jaga yaitu beras, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai, minyak goreng dan lain-lain. Posis strategi pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangan 273 juta penduduk dipastikan cukup. Tapi yang perlu diingat juga bahwa pertanian telah membuka lapangan kerja dan memperkuat neraca perdagangan Indonesia," pungkasnya.
(adv/adv)