Remaja Diduga Korban Grooming Ezra Miller Angkat Suara

CNN Indonesia
Jumat, 10 Jun 2022 10:50 WIB
Seorang remaja yang diduga korban grooming Ezra Miller menjawab tudingan orang tuanya lewat media sosial.
Seorang remaja yang diduga korban grooming Ezra Miller menjawab tudingan orang tuanya lewat media sosial. (Foto: Getty Images via AFP/NEILSON BARNARD)

Usai mengunggah pernyataan, tidak sedikit netizen yang berkomentar bahwa bukan Tokata sendiri yang menulis pernyataan itu. Beberapa hari kemudian, Tokata memberikan klarifikasi atas tudingan para netizen.

"Saya ingin mengklarifikasi bahwa (pernyataan) itu datang langsung dari saya. Tidak ada orang lain yang mengontrol akun Instagram saya," ungkap Tokata.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ia menyayangkan bahwa "korban" yang buka suara tidak dipercaya oleh publik. Tokata juga mengatakan pernyataannya tersebut berlawanan dengan asumsi yang berkeliaran.

"Saya ingin mengatakan bahwa itu bukan urusan siapa pun dan tidak ada yang memiliki kisah atau hasilnya. Ini adalah hidup dan keputusan saya," ujar Tokata.

"Saya kecewa terhadap orang tua saya, media, dan semua orang," tutupnya.

Sebelumnya, aktor Ezra Miller dilaporkan ke pihak berwenang oleh orang tua Tokata Iron Eyes, bernama Chase Iron Eyes dan Sara Jumping Eagle. Dalam dokumen tersebut, Miller disebut melakukan sejumlah tindak pidana, mulai dari pelecehan hingga memberikan narkoba kepada Tokata.

Orang tua Tokata meminta hakim untuk mengeluarkan surat perintah perlindungan terhadap anak mereka dari Miller.

"Ezra Miller menggunakan kekerasan, intimidasi, ancaman kekerasan, rasa takut, paranoia, delusi, dan narkoba untuk menguasai Tokata yang masih remaja," tulis dokumen gugatan tersebut yang dilansir dari Deadline, Rabu (8/6).

Orang tua Tokata juga menuduh aktor The Flash itu telah mencuci otak anaknya sejak berusia 12 tahun. Ketika itu, keduanya bertemu untuk pertama kalinya di Standing Rock Reservation di Dakota Utara, AS, pada 2016.

Mereka menuduh Miller memberi Tokata alkohol dan narkoba. Miller juga diduga membawa Tokata ke berbagai kota di belahan dunia lain, seperti London, Vermont, New York, California, hingga Hawaii.

Sepasang orang tua itu juga mengatakan Ezra Miller merusak anak di bawah umur dan "menunjukkan perilaku manipulatif, mengontrol secara psikologis dan seperti sebuah kultus".

"Kami mengkhawatirkan keselamatan putri kami dan ingin dia keluar dari situasi ini," ujar Sara kepada People pada Rabu (8/6). "Kami hanya memikirkan segala skenario terburuk."

(pra/pra)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER