Jakarta, CNN Indonesia --
Lembaga Sensor Film Indonesia (LSF) membantah film Lightyear tidak tayang di Indonesia. Ketua LSF Rommy Fibri Hardiyanto mengatakan pihaknya belum melakukan penyensoran terhadap film tersebut.
Rommy Fibri Hardiyanto menjelaskan pihaknya baru meninjau film Lightyear sesuai permintaan Disney pada Mei lalu.
"Enggak [benar], belum ada keputusan itu [dilarang tayang]," kata Rommy Fibri Hardiyanto kepada CNNIndonesia.com, Selasa (14/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rommy menjelaskan bahwa pihaknya belum bisa melakukan tinjauan secara lengkap karena pihak Disney belum mengirimkan materi film secara utuh, seperti subtitle dan picture lock.
Kemudian, saat melakukan tinjauan, LSF memberikan catatan terhadap salah satu adegan film Lightyear.
"Dalam peninjauan itu tim LSF menemukan ada catatan, ada sekian detik ciuman yang dianggap ciuman LGBT, kemudian LSF memberi saran ke pemilik film untuk mempertimbangkan audiens di Indonesia," kata Rommy.
"Dan, sampai hari ini LSF belum menerima filmnya untuk disensorkan secara lengkap dan utuh, termasuk dengan subtitle-nya. Jadi, LSF belum bisa mengatakan film itu boleh atau tidak boleh tayang karena belum disensorkan secara utuh," imbuhnya.
Penyensoran film oleh LSF mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2019. Peraturan ini mengatur tentang pedoman dan kriteria penyensoran, penggolongan usia penonton, dan penarikan film dan iklan film dari peredaran.
Mengacu dari peraturan tersebut, Rommy menganggap adegan ciuman sesama jenis dalam film Lightyear termasuk dalam perilaku seks yang menyimpang atau tidak wajar.
"Karena LGBT itu masih dianggap seperti itu [menyimpang], maka LSF memberikan catatan itu," kata Rommy.
Lanjut ke sebelah...
Kendati demikian, LSF tidak meminta pihak Disney untuk menghapus adegan dalam film Lightyear. Ia menyerahkan keputusan itu ke pihak Disney.
"Kami tidak menyarankan itu dihapus. Silakan si pemilik film membuat keputusan sendiri itu mau diapakan karena pemilik film yang paling tahu itu adegan diapakan, jadi kami menyerahkan ke pemilik filmnya," kata Rommy.
Untuk diketahui, seperti diberitakan Reuters pada Senin (13/6), salah satu produser Lightyear mengatakan otoritas China meminta pemotongan adegan ciuman sesama jenis itu. Namun, Disney menolak permintaan China.
Hingga kini Disney belum mendapatkan jawaban dari China. Sehingga, produser tersebut meyakini film Lightyear tidak bakal tayang di China.
Rommy mengatakan LSF merekomendasikan film Lightyear masuk dalam kategori 13, yaitu ategori untuk penonton rentang usia 13 tahun ke atas. Ia juga meminta Disney untuk mempertimbangkan adegan tersebut karena filmnya akan ditayangkan di bioskop.
"Kecuali di festival oke saja. Tapi, kalau di bioskop, itu ruang publik. LSF melihat adegan itu perlu dipertimbangkan walau sepersekian detik," kata Rommy.
Di akhir pernyataan, Rommy mengatakan bahwa LSF siap membuka ruang diskusi dengan pihak Disney terkait adegan yang dipermasalahkan dalam film Lightyear. Ia siap menerima argumen Disney soal adegan tersebut karena mereka dipandang lebih memahami filmnya.
"Dalam proses penyensoran LSF selalu membuka pintu dialog untuk hal semacam ini, jadi kita bisa berdiskusi mana yang masih dianggap tabu oleh masyarakat Indonesia dan mana yang tidak," katanya.
"Jadi, sekarang posisi bolanya ada di Disney. LSF tinggal menunggu dari Disney," ujar Rommy.
Sebelumnya, Disney belum berhasil mendapatkan izin menayangkan Lightyear di 14 negara kawasan Asia dan Timur Tengah. Sumber mengatakan film animasi terbaru Pixar tersebut juga sepertinya tidak akan tayang di China, pasar film terbesar di dunia.
Hal tersebut diduga karena Lightyear akan menampilkan ciuman pasangan sesama jenis. Adegan tersebut melibatkan karakter space ranger bernama Alisha yang membangun keluarga bersama seorang perempuan.
[Gambas:Youtube]