Pengalaman baru saat mengundang artis untuk tampil di konser hingga festival musik masa kini tidak hanya dialami promotor musisi internasional.
Proses penyesuaian itu juga dialami penyelenggara festival musik Indonesia. Salah satunya Pestapora 2022, festival musik yang digagas Boss Creator milik Rizky Aulia alias Kiki Ucup.
Meski dinilai tidak terlalu berbeda, masih ada sejumlah musisi yang menanyakan keamanan selama pertunjukan. Tidak sedikit juga musisi yang masih bertanya-tanya mengenai izin penyelenggaraan konser setelah pandemi mereda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Treatmentnya sama, mungkin ada beberapa musisi yang tanya, 'Nanti protokolernya bagaimana?" kata Ucup.
"Atau masih ada juga musisi yang tanya, 'Memang udah bisa [gelar konser]?" lanjutnya.
Di sisi lain, para penyelenggara juga mesti menaruh perhatian lebih terhadap tren kasus Covid-19. Upaya pencegahan juga perlu dilakukan demi mencegah penularan massal.
Harnoko juga berbagi pengalaman soal langkah preventif selama gelaran Allo Bank Festival pada akhir Mei lalu.
"Membuat 50 titik hand sanitizer. Terus kalau kami makan, kami coba duduknya diberi jarak," ucap Harnoko.
"Karena kami ada tenda, jadi setiap tenda diberi jarak supaya enggak berdekatan. Ada juga petugas Covid yang keliling, khususnya tempat makan," tutur Latif.
Sementara itu, persiapan matang juga ditempuh Agung Agusta bersama Sound Rhythm dan Kiki Ucup bersama Boss Creator. Agung bersama timnya telah menyiapkan sistem untuk memastikan seluruh penonton sudah divaksin, serta mematuhi aturan yang berlaku.
"Sebelum masuk ke [laman] penjualan tiket, penonton harus menyetujui bahwa mereka harus mengikuti regulasi pemerintah," tutur Agung.
"Penonton harus vaksin dua kali. Pengamanan juga sangat ketat, siapa yang punya tiket dan sudah vaksin, sudah ada peduli lindungi, lalu scan barcode hingga keluar tanda hijau, baru bisa masuk," lanjutnya.
Sedangkan, Kiki Ucup juga menyiapkan sejumlah rencana demi mengantisipasi sejumlah risiko yang mungkin terjadi menjelang penyelenggaraan Pestapora, salah satunya adalah kenaikan angka kasus harian.
"Sudah ada beberapa planning. Harapannya sih jalan plan A, tapi plan B sampai plan C kita udah siapin sih misal sekiranya harus kembali lagi ke tengah tahun 2021," kata Ucup.
"Sudah ada planningnya untuk mengantisipasinya, tapi kami belum tahu juga seperti apa nantinya," lanjutnya.
(frl/chri)