Dalam rilis berbeda, pihak ruangrupa selaku kurator juga telah berkonsultasi dengan Taring Padi untuk menurunkan karya terkait.
"Kami mengakui bahwa ini adalah kesalahan kami," tulis ruangrupa dalam pernyataan resmi, Kamis (23/6).
"Dengan berkonsultasi bersama Taring Padi, kami mendukung keputusan menghentikan karya tersebut sehubungan dengan prinsip dan nilai-nilai mereka," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, Taring Padi membantah instalasi seni yang dipamerkan mengandung unsur antisemitisme. Namun, kelompok seni tersebut juga meminta maaf atas karya seni yang telah memicu polemik di Jerman.
"Ini sama sekali tidak terkait dengan antisemitisme," tulis Taring Padi dalam pernyataan resmi via Instagram, Selasa (21/4).
"Kami mohon maaf apabila detail spanduk ini disalahartikan selain dari maksud aslinya. Kami meminta maaf atas luka yang ditimbulkan dalam konteks ini," sambung pernyataan itu.
Sementara itu, documenta merupakan pameran seni yang digelar setiap lima tahun sekali di Kassel, Jerman. Acara tahun ini mengusung nama documenta fifteen, menampilkan sejumlah karya seni selama 100 hari.
Karya seni tersebut tahun ini dikurasi oleh ruangrupa, kelompok seni asal Jakarta yang terpilih sebagai direktur artistik. Beberapa instalasi seni yang dipamerkan yaitu lukisan, fotografi, film, dan karya seni lainnya.
(frl/chri)