Jakarta, CNN Indonesia --
Puluhan teman dan alumni SMA Suil membantah tudingan yang menyebut Nam Joo-hyuk adalah perundung semasa duduk di sekolah tersebut.
Dispatch pada Selasa (5/7) merilis hasil investigasi mereka terhadap rumor Nam Joo-hyuk melakukan perundungan seperti yang diberitakan The Days News dan Sports Kyunghyang, beberapa waktu lalu.
Dispatch mengaku mewawancarai 20 teman satu sekolah, termasuk guru, semasa Nam Joo-hyuk masih menempuh studi di sekolah tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Media Korea ini juga mengatakan telah berusaha untuk menghubungi The Days News dan Sports Kyunghyang guna mendapatkan kontak sumber mereka yang mengaku sebagai korban bullying Nam Jo-hyuk, tapi tak diberikan.
Dispatch menyebut bahwa mereka mempertanyakan kredibilitas sumber yang mengaku korban perundungan Nam Joo-hyuk tersebut lantaran berbeda dengan hasil temuan ini.
Seluruh sumber Dispatch membantah rumor perundungan itu, menilai bahwa Nam Joo-hyuk adalah "siswa teladan", perundungan tidak ada di sekolah tersebut, hingga budaya anak-anak sekolah untuk nongkrong adalah hal yang biasa.
Sebagian narasumber Dispatch bersedia diungkap namanya, sementara yang lain hanya berupa nama marga dan dirahasiakan sepenuhnya.
Sebanyak 20 sumber tersebut terdiri dari 3 teman kelas Nam Joo-hyuk semasa di Kelas 10 (1 SMA); 1 teman saat Kelas 11 (2 SMA); 2 teman saat Kelas 11 dan 12 (3 SMA); 4 teman saat di Kelas 12; 8 orang alumni sekolah tersebut, 1 wali kelas Nam Joo-hyuk saat di Kelas 10, dan 1 orang wali kelas di Kelas 12.
Menurut sumber Dispatch bermarga Shin yang merupakan teman sekelas 12, Nam Joo-hyuk semasa sekolah sama seperti anak pada umumnya yang gemar berkumpul bersama yang lain.
Sementara H dan L yang merupakan teman Nam Joo-hyuk semasa kelas 11 dan 12 menyebut sekolah mereka memiliki aturan yang ketat.
"Sekolah kami kala itu memiliki hukuman yang berat. Itu sangat ketat. Tak pernah ada gagasan kelompok perundung di sekolah. Teman macam apa yang merundung seseorang secara konsisten? Bila guru mendengar hal itu, itu bakal heboh banget," kata H dan L.
"Tak ada budaya perundungan di sekolah kami. Itu adalah sekolah di mana orang yang melakukan intimidasi akan diperlakukan sebagai orang aneh, begitu pula bila menciptakan suasana seperti itu," kata Y1 yang merupakan alumni.
Lanjut ke sebelah...
"Saya mengatakan ini karena mereka tidak mengetahui sekolah itu seperti apa. Mungkin ada sebuah kelompok yang berpikir kelompok tertentu adalah perundung, Nam Joo-hyuk bukan termasuk di antaranya," kata Seo Seok-hoon, teman Nam Joo-hyuk saat Kelas 10.
"Nam Joo-hyuk bukan tipe orang yang suka menindas orang lain. Dia suka olahraga. Nam Joo-hyuk akan tertawa ketika temannya bercanda atau buat lelucon di dekatnya, dia punya karakter yang baik. Itulah kenapa teman-temannya menyukainya," kata Jo Boo-hyeong, alumni.
"Dia dulu suka membahas beraneka macam karena dia murid teladan. Seluruh teman-temannya tertawa. Dia melanjutkan ke sekolah model, menyukai basket, dan banyak tidur. Guru-guru amat mempercayai dirinya," kata Lee, teman Kelas 10 Nam Joo-hyuk.
Terkait klaim bahwa Nam Joo-hyuk memaksa seseorang untuk melakukan segala perintahnya terutama untuk membelikan sesuatu, juga dibantah oleh teman-teman satu sekolah aktor tersebut.
"Saya yakin saya dapat dengan tegas mengatakan klaim itu bohong," kata H yang merupakan teman Nam Joo-hyuk saat di Kelas 11 dan 12.
"Saya selalu pergi ke kantin dengan Nam Joo-hyuk untuk beli roti. Dia tidak menyuruh-suruh saya, itu tak pernah terjadi. Kami beli dan makan sendiri," kata Shin, teman semasa Kelas 12.
[Gambas:Infografis CNN]
"Kami dipisah antara laki-laki dan perempuan. Kantin adalah tempat kami semua bertemu. Bila Nam Joo-hyuk sungguh jadi tukang suruh, saya yakin anak-anak yang lain akan menjauhinya karena suasana sekolah kami," kata L yang merupakan teman semasa Kelas 11 dan 12.
"Di mana Nam Joo-hyuk bisa menyuruh seseorang sementara mereka semua ada di kantin? Kalaupun meminta tolong, itu hal yang lumrah. Bahkan Nam Joo-hyuk mentraktir orang yang diminta tolong," kata S1, teman Kelas 12.
Sementara itu, klaim informan kedua yang menyebut Nam Joo-hyuk suka akan menunjuk orang untuk menjadi lawan adu berkelahi juga dibantah sebagian sumber Dispatch.
"Jujur, apakah itu masuk akal memaksa adu tarung? Memaksa untuk berkelahi? Saya tak ingat hal seperti itu. Kami sering bercanda dengan sesama teman di belakang kelas, kami bahkan menirukan WWE [Smackdown]," kata L yang merupakan teman Kelas 11 dan 12.
"Apakah dia membahas soal gulat? Nam Joo-hyuk akan bermain-main gulat dengan sesama teman cowok. Tapi dia tidak ada di belakang kelas. Kami belum pernah mendengar cerita tentang dia menantang adu duel," kata S1 dan S2, teman Kelas 12.
Lanjut ke sebelah..
Klaim bahwa Nam Joo-hyuk memeras juga dibantah. Sumber kedua sebelumnya menyebut Nam Joo-hyuk telah menggunakan ponsel orang lain untuk membeli sesuatu dan tidak mengganti uangnya.
Ketika ditanya soal klaim tersebut, para sumber Dispatch justru merujuk sebuah insiden yang melibatkan seseorang berinsial P. P disebut telah menggunakan ponsel guru mereka dan membeli gim secara diam-diam.
"Nam Joo-hyuk menggunakan ponsel orang lain untuk membeli sesuatu? Justru, P yang mencuri ponsel guru kami dan ketahuan membeli sesuatu. Guru kami memarahi kami selama upacara pagi, menanyakan siapa yang menggunakan ponselnya untuk membeli sesuatu," kata Park, teman Nam Joo-hyuk di Kelas 11.
"Membeli pakai ponsel dia? Ada sebuah insiden yang saya ingat. Ini bukan Nam Joo-hyuk, melainkan P. P ini anak bikin onar di kelas cowok. Ada banyak kekacauan karena dia beli sesuatu dengan ponsel gurunya," kata Son, alumni sekolah itu.
"Pelaku utama dari pembelian di ponsel itu tuh P. Si sumber itu mengganti identitas pelaku dengan Nam Joo-hyuk. Padahal tidak ada kaitannya dengan Nam Joo-hyuk. Itulah mengapa saya pikir ini hasutan yang lebih jahat," kata H, teman Nam Joo-hyuk di Kelas 11 dan 12.
"10 tahun lalu, kami punya sebuah sistem yang mana memaksa murid menyerahkan ponsel mereka saat pagi. Bila tidak, maka mereka akan mendapatkan masalah besar. Bila seseorang punya dua ponsel, kami tidak tahu," kata Park Tae-gyu, wali kelas Nam Joo-hyuk saat Kelas 10.
Para sumber Dispatch juga membantah klaim yang menyebut Nam Joo-hyuk berperilaku buruk seperti melempar pensil mekanik ke teman dan menerobos antrian semasa sekolah.
[Gambas:Video CNN]
Menurut teman-teman Nam Joo-hyuk, hal yang wajar di kelas laki-laki bahwa mereka bersaing untuk menjadi yang pertama tiba di kantin semasa istirahat. Bukan hanya itu, seringkali mereka juga berlomba menghabiskan makanan dengan cepat.
Bantahan akan perilaku tercela dari Nam Joo-hyuk juga datang dari wali kelas aktor tersebut di Kelas 12. Menurut guru bernama Hong Seong-man ini, aktor tersebut punya budi pekerti yang baik.
"Nam Joo-hyuk? Saya ingat dia amat manis, anaknya sungguh berhati baik. Dia tidak terlalu menonjol, dia dulu anak yang aktif dalam cara yang benar," kata Hong Seong-man.
"Saya ingat dia jadi salah satu murid laki-laki yang keren yang saya ajar. Dia membantu teman-temannya dengan baik. Dia bukan anak yang terbaik untuk hal studi, tapi dia adalah seorang pelajar yang menerima banyak pujian soal karakter dan kepribadiannya," lanjutnya.
"Jangan menilai seseorang dari satu sisi cerita hidupnya. Bila ada yang kurang dari anak itu, Nam Joo-hyuk sering terlambat. Setiap kali terjadi, guru-guru akan memberikan hukuman jalan jongkok kepadanya," kata Hong Seong-man.
"Namun dia tidak pernah merasa hukuman itu tidak adil atau pun tidak mematuhinya, dia mengikuti aturan itu dengan baik. Perundung macam apa yang seperti itu?" lanjutnya.
"Saya marah atas penyebaran informasi salah dan jahat ini. Adalah benar untuk bertanggung jawab bila memang melakukan sesuatu yang salah, tapi mencoba menarik seseorang dengan informasi palsu adalah kesalahan." katanya.