Review Film: Thor: Love and Thunder

Muhammad Feraldi | CNN Indonesia
Jumat, 08 Jul 2022 19:40 WIB
Review film: Thor: Love and Thunder memberi angin segar di tengah fase empat MCU yang semakin terasa menjemukan.
Review film: Thor: Love and Thunder memberi angin segar di tengah fase empat MCU yang semakin terasa menjemukan. (dok. Marvel Studios via IMDb)
Jakarta, CNN Indonesia --

Thor: Love and Thunder mengingatkan saya dengan pengalaman menonton film-film Marvel Cinematic Universe (MCU) sebelum era multiverse. Bermodal jalan cerita ringan dengan berbagai selipan adegan komikal, film ini memberi angin segar di tengah fase empat MCU yang semakin terasa menjemukan.

Dalam edisi ini, Taika Waititi kembali dipercaya menukangi film solo Thor usai sukses 'menyelamatkan' sang Dewa Guntur lewat Thor: Ragnarok (2017). Ia pun tak ragu mengulang formula kesuksesan Ragnarok, terutama soal unsur komedi yang mendominasi.

Jurus jitu yang dipakai Waititi itu terbilang sukses membawa Thor: Love and Thunder menjadi film yang segar nan menyenangkan. Sebagian besar penonton juga mengakui itu, terlihat dari ragam komentar yang beredar di media sosial.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, pengulangan itu mengakibatkan Thor: Love and Thunder tak bisa mengungguli pendahulunya. Seri keempat Thor ini juga membuktikan bahwa pendekatan baru diperlukan jika ingin melampaui kesuksesan Thor: Ragnarok.

Terlepas dari itu, pengalaman menonton Thor 4 masih tetap menyenangkan berkat sejumlah aspek lain. Selain unsur komedi, Thor: Love and Thunder hanya fokus menyoroti perjalanan hidup Thor Odinson (Chris Hemsworth).

Gif banner Allo Bank

Taika Waititi kembali menggambarkan sang Dewa secara lebih humanis, seperti saat Thor bergulat dengan dirinya yang merasa tak layak mengemban tugas sebagai Dewa bagi bangsa Asgard dalam Ragnarok.

Sang putra Odin itu kini juga masih menyimpan berbagai kerapuhan di balik predikat dewa yang tersemat pada dirinya.

Sisi yang rapuh itu kemudian dipilih sebagai bagian utama dari plot cerita, yakni tentang proses Thor menemukan jati diri. Penggambaran tersebut tak pelak membuat cerita sang Dewa justru terasa lebih dekat bagi penonton.

Kehidupan Thor yang diselimuti gundah gulana kemudian sukses menggaet atensi penonton untuk tetap fokus mengikuti cerita. Alur yang seolah hanya bermodal satu garis lurus itu juga mempermudah Waititi dalam menyelipkan adegan komikal sekaligus menyuguhkan aspek audio visual yang menawan.

Secara visual, Thor: Love and Thunder memiliki segudang pengambilan gambar apik yang memanjakan mata. Begitu pula dengan pemilihan soundtrack pada sejumlah adegan kunci film ini.

Lagu hits Guns N' Roses yang sudah lama digembar-gemborkan oleh sutradara dan para pemeran nyatanya sukses memenuhi ekspektasi penggemar. Penempatannya pun tak asal-asalan sehingga berhasil memperkuat emosi sejumlah adegan.

Review film Thor Love and Thunder lanjut ke sebelah...



Review Film: Thor 4

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER