Ronan pun datang sendirian ke lokasi klan Chen tempat terowongan terkutuk berada. Tubuhnya sudah berisi berbagai syair mantra. Di terowongan tersebut, Ronan sempat menghancurkan beberapa kaca
Ketika dirinya sudah menemukan patung Bunda Buddha dan memberikan sembahan daun telinga, Ronan mengajak penonton untuk mengucap mantra "huo-ho-xiu-yi, si-sei-wu-ma" kembali bersama dirinya.
Ia pun menunjukkan bagian kitab soal mantra tersebut yang didapat dari biksu Yunnan yang didatangi oleh Ming sebelumnya. Berikut isi mantranya:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
huo-ho-xiu-yi, si-sei-wu-ma.
silent, bless, silent, pray, holy, hell, heaven, spell.
death, summon, life, collect, wish, connect, fate, link, birth.
take, circle, balance, bhare, buffering, buddha, mother, yours, mine, god, all, one.
spread, join, agony, deity, sacrifice, spirit, meat, soul, blood, flesh, mind.
huo-ho-xiu-yi, si-sei-wu-ma.
we, are, all, one, we, are, all, one.
recite, chant, recite, chant, names, to, share.
fate, connects, names, to, share, fate, connects, pray, silently, pray, silently.
answer, your, name, silently, answer, your, name, silently.
I, do, I, wish.
I, agree, I, agree.
![]() |
Sebenarnya, Ronan berbohong kepada penonton. Mantra "huo-ho-xiu-yi, si-sei-wu-ma" sejatinya bukanlah ucapan untuk menarik berkah melawan kutukan karma dari Bunda Buddha.
Menurut pendeta Yunnan dalam rekaman asli, "huo-ho-xiu-yi, si-sei-wu-ma" adalah mantra untuk berbagi kutukan. Membaca mantra tersebut bermakna "aku ingin berbagi kutukan ini dan menawarkan namaku".
Sementara untuk simbol tangan yang digunakan, itu adalah mantra untuk menyebarkan kutukan Bunda Buddha kepada orang asing. Semakin banyak orang yang menanggung, maka kutukan itu akan makin ringan.
Biksu Yunnan juga menjelaskan bahwa wajah Bunda Buddha adalah jantung kutukan tersebut. Itulah sebabnya pada patung Bunda Buddha, bagian wajah tertutupi kain.
Dengan penjelasan biksu Yunnan ini, leluhur marga Chen diduga menganut aliran sesat yang membuat mereka dan keturunannya menanggung karma.
Sementara itu, Ronan yang menanggung kutukan dan karma akibat ulah enam tahun lalu, berusaha membuat film dan menyebarkannya ke banyak orang agar meringankan kutukan tersebut demi Dodo bisa pulih.
Salah satu cara untuk membuktikan teori tersebut adalah Ronan membuat video yang menyingkap wajah Bunda Buddha, sementara dirinya menutup matanya dengan kain. Meski begitu, ia kerasukan dan tewas di depan patung tersebut.
Teori Ronan terbukti pada akhir film, ketika Dodo tampak tumbuh sehat dan pulih dari penyakit.