Potret Malam Affandi, Haul ke-32 Maestro Lukis Digelar Mulai 15 Juli

CNN Indonesia
Jumat, 15 Jul 2022 01:25 WIB
Pameran bertajuk Potret Malama Affandi bakal digelar 15 Juli-11 September 2022 untuk memperingati haul Affandi Koesoema ke-32.
Museum Affandi. Pameran bertajuk Potret Malama Affandi bakal digelar 15 Juli-11 September 2022 untuk memperingati haul Affandi Koesoema ke-32. Foto: (CNN Indonesia/Agniya Khoiri)
Yogyakarta, CNN Indonesia --

Pameran bertema Potret Malam Affandi diselenggarakan untuk memperingati haul maestro seni lukis Affandi Koesoema ke-32. Pameran di Museum Affandi, Sleman, Yogyakarta itu, digelar mulai 15 Juli hingga 11 September.

Pameran tersebut akan menyajikan lebih dari 100 materi atau judul arsip dari dekade 1940 hingga 2000 koleksi Dicti art Laboratory dan Museum Affandi sebagai bagian dari Affandi yang belum banyak tereksplorasi.

Mikke Susanto selaku kurator pameran menerangkan pameran tersebut menjadi agenda yang menyiratkan pergulatan Affandi semasa hidup dan menjadi bagian dari Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pameran ini menggunakan pendekatan retrospeksi, artinya kilas baik yang mengemukakan atau menyajikan karya-karya beliau yang lama, kemudian juga ada arsip-arsip yang disajikan bersamaan," kata Mikke, Rabu (13/6).

Tema Potret Malam Affandi juga disebut merepresentasikan sang maestro, yakni prinsip kreatif yang tersusun dari 3 unsur spiritual dan 4 material. Tujuh zonasi yang ada menadakan berbagai macam hal terkait Affandi.

"Pertama ada soal kewaskitaan Affandi atau keempuan Affandi apa saja penandanya," tutur Mikke.

Kewaskitaan, menurut Mikke, menempatkan Affandi berada dalam panggung utama sejarah seni rupa modern Indonesia.

"Kemudian retrospeksi arsip, efek legenda, keliling dunia karena Pak Affandi sudah sering ke mana-mana. Kemudian humanisme, dan juga ada terkait dengan persoalan ide dan teknik dalam karya-karyanya," imbuhnya.

Pameran itu juga bakal memamerkan karya seniman lain, seperti Agan Harahap, Angki Purbandono, Didie Sigit, I Gusti Ketut Alit Arya Putra, Jogjakarta Video Mapping Project (JVMP), kemudian Adit Doodleman, Alodia Yap, Badsyaw, Birpeace, dan LoveHateLove.

Gif banner Allo Bank

Mereka hadir sebagai respons berbagai macam gejala, fenomena, maupun sejarah, proses, serta karya-karya ekspresionisme-abstrak Affandi lewat beragam medium.

"Sembilan partisipan artis itu mereka membuat karya dengan merespons 7 malamnya itu. Mereka tinggal memilih mana yang mau direspons dan dikaitkan dengan pameran ini," ucap Mikke.

"Sedangkan yang 22 muralis dan graffiti untuk bisa dilakukan di Jalan Affandi. Tujuannya agar Jalan Affandi (Jalan Gejayan) tidak jadi jalan politik, (tapi) jalan budaya gitu lho. Ada 13 titik bisa dilihat tandanya potret malam Affandi," terang Mike.

Mikke berharap pameran tersebut tidak sekadar sarana edukasi atau lokasi untuk foto-foto. Pameran diharapkan bisa membuka jalan seluas-luasnya tentang Affandi yang wafat 23 Mei 1990 di Yogyakarta itu.

(kum/chri)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER