Permainan tradisional untuk lomba 17 Agustus yang juga tak asing bagi masyarakat adalah tarik tambang. Kendati begitu, permainan ini bukan asli Indonesia, melainkan diperkenalkan oleh bangsa Belanda pada era penjajahan.
Menurut berbagai sumber, tarik tambang berasal dari kebudayaan kuno China, India, dan Mesir. Namun mulai dipermainkan sebagai olahraga oleh bangsa Yunani di Olimpiade 'versi kuno' pada 500 sebelum Masehi.
Cara bermain tarik tambang, yaitu masing-masing anggota dari dua kelompok saling menarik tambang ke arah berlawanan. Penilaian tarik tambang untuk kelompok yang menang adalah mereka yang berhasil menarik tambang sampai lawan masuk ke area tim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Gobak sodor berasal dari permainan yang dikenalkan oleh bangsa Belanda dengan nama Go Back Through the Door. Namun, orang Indonesia menyebutnya menjadi gobak sodor.
Kendati begitu, ada banyak nama lain gobak sodor. Gobak sodor sendiri merupakan nama yang berasal dari Jawa. Namun, di Jawa Barat disebut galah asin. Sementara di Riau disebut galah panjang. Sedangkan di Makassar disebut asing.
Permainan gobak sodor diakukan secara berkelompok, yaitu satu kelompok menjadi penghalang dan satu kelompok lagi menjadi penyerang. Kelompok penyerang harus menembus penghalang dari kotak awal sampai akhir.
Jika penyerang tersentuh oleh penghalang, berarti kalah. Sebaliknya, jika penyerang mampu menembus kotak awal sampai akhir tanpa tersentuh penghalang, maka dinyatakan menang.
Jumlah pemain gobak sodor beragam, mulai dari 3-10 orang per kelompok. Sementara kelompok yang bermain ada dua.
Manfaat bermain gobak sodor adalah melatih kekompakan dan kerja sama tim, ketangkasan, dan kecerdikan.
![]() |
Siapa yang tak tahu permainan layang-layang? Kepopuleran permainan tradisional untuk lomba 17 Agustus ini sampai memunculkan lagu Layang-Layang.
Layang-layang adalah permainan tradisional Indonesia berupa lembaran bahan tipis yang ditempel di kerangka bambu, lalu diterbangkan menggunakan tali atau benang.
Ada banyak jenis permainan layang-layang untuk lomba 17 Agustus, misalnya menghias layang-layang dan layang-layang aduan atau lomba layang-layang.
Selain sebagai permainan tradisional, layang-layang juga digunakan masyarakat Indonesia untuk fungsi lain. Salah satunya di Jawa Barat dan Lampung sebagai alat bantu memancing dan di Pangandaran untuk menangkap kelelawar.
![]() |
Congklak berasal dari Timur Tengah, namun sudah menjadi salah satu permainan yang dimainkan sejak berpuluh-puluh tahun. Masyarakat Jawa juga mengenal permainan ini sebagai dakon.
Sementara di Sumatera dikenal sebagai congkak. Sementara di Sulawesi disebut mokaotan, maggaleceng, dan lainnya.
Permainan ini terdiri dari papan dan biji congklak yang biasanya terbuat dari kerang. Cara bermain congklak, yaitu dua orang beradu menabur biji congklak di 14 lubang kecil hingga berakhir di dua lubang besar. Satu lubang besar milik pemain pertama dan satu lubang besar lainnya milik pemain kedua.
Siapa yang lebih dulu menghabiskan biji di lubang kecilnya dan memiliki biji congklak terbanyak di lubang besarnya, itu yang menang. Manfaat bermain congklak, yaitu melatih kemampuan analisis, berhitung, interaksi, dan kesabaran.
![]() |
Permainan tradisional gasing juga dikenal sebagai gangsing. Gasing berbentuk bulat dari bahan kayu dengan kaki kecil di tengah.
Kendati begitu, kini ada juga gasing modern yang terbuat dari plastik. Cara bermain gasing adalah dihempas sehingga gasing berputar di porosnya menggunakan kaki kecilnya.
Sejarah permainan gasing di Indonesia tersebar di berbagai daerah. Di Kepulauan Riau, permainan ini sudah dikenal sejak era penjajahan Belanda, sementara di Sulawesi Utara sejak 1930.
Itulah 8 permainan tradisional untuk lomba 17 Agustus. Selamat mencoba!
(uli/fef)