Masyarakat Indonesia tentu sudah tak asing dengan tarik tambang. Olahraga tradisional ini kerap dijadikan lomba di acara peringatan Hari Kemerdekaan setiap 17 Agustus.
Namun, tahukah kamu bagaimana sejarah tarik tambang, sehingga populer menjadi salah satu lomba 17-an di Tanah Air?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melansir berbagai sumber, tarik tambang berasal dari kebudayaan kuno China, India, dan Mesir. Menurut Buku Dinasti Tang, tarik tambang sudah ada di kebudayaan China sejak abad ke-8 sebelum Masehi.
Namun, tarik tambang bukan sebagai olahraga, melainkan cara untuk melatih tentara militer Negara Chu. Tarik tambang baru menjadi permainan sejak pemerintah Kaisar Xuanzong.
Sementara di India disebutkan bahwa tarik tambang mulai dikenal pada abad ke-12 sebelum Masehi. Hanya saja, belum jelas fungsi tarik tambang pada era tersebut.
Catatan lain menyebut bahwa tarik tambang mulai dikenal sebagai olahraga atau permainan di Olimpiade yang digelar bangsa Yunani pada 500 tahun sebelum Masehi.
Tarik tambang juga digunakan untuk melatih kekuatan fisik orang-orang pada masa itu. Setelah itu, tarik tambang jadi mendunia.
Sejarah tarik tambang di Indonesia dikenalkan oleh bangsa Belanda di era penjajahan. Mulanya, masyarakat Indonesia dikenalkan dengan tali tambang untuk menarik benda berat, seperti batu, pasir, dan lainnya.
Namun perlahan tali tersebut dijadikan permainan sebagai hiburan menjadi tarik tambang.
Permainan tarik tambang membutuhkan lapangan luas berbentuk persegi panjang dengan ukuran 20-40 meter. Sementara lebarnya sekitar 5-8 meter.
Biasanya, batas lapangan digaris dengan kapur. Sementara panjang tali tarik tambang berkisar 30-50 meter.
Pada bagian tengah tali akan diberi tanda tengah yang membatasi antara bagian tali kelompok pertama dan kedua. Biasanya, bagian tengah ini ditandai dengan cat.
Selain itu, ada juga batas tiap tim sekitar 2,5 meter dari batas tengah sampai ke orang pertama dari masing-masing kelompok yang akan menarik tali.
Cara bermain tarik tambang, yaitu membentuk dua tim, lalu masing-masing anggota tim berdiri di wilayah masing-masing dengan membuat jarak antar anggota tim untuk nantinya menarik tali.
Kemudian, masing-masing kelompok akan saling menarik tambang ke arah berbeda. Penilaian tarik tambang untuk kelompok yang menang adalah mereka yang berhasil menarik tambang sampai lawan masuk ke area tim.
Sebaliknya, tim yang kalah adalah mereka yang berhasil terseret ke wilayah lawan atau batas tengah sudah lebih banyak di wilayah lawan.
Ada sejumlah manfaat bermain tarik tambang. Misalnya, tarik tambang melatih kekuatan otot lengan dan kaki. Kemudian, melatih kekompakan tim dan kerja sama.
Selanjutnya, tarik tambang juga mengajarkan kepemimpinan dan menaati pimpinan yang memberi strategi.
Yang tak kalah penting, manfaat tarik tambang yakni mengajarkan sikap sportif dan menghilangkan stres.
Itulah sejarah tarik tambang beserta cara bermain dan manfaatnya. Selamat merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-77.
(uli/fef)