Mona Ratuliu ikut buka suara mengenai kondisi Mima. Ia mengaku sangat awam dengan isu kesehatan mental, termasuk penyebabnya.
"Awalnya aku sebagai orang awam ya, enggak mengerti juga soal isu kesehatan mental, tapi ternyata memang depresi itu bukan hanya datang karena punya masalah berat atau gimana," ungkap Mona Ratuliu.
"Bisa jadi itu datang dari satu gejala kondisi kesehatan mental tertentu, ada faktor kimiawi juga, faktor genetik, dan biologis, kayak sakit diabetes aja mungkin, tapi enggak kelihatan," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengungkapkan Mima kadang tiba-tiba drop dan menangis. Selaku orang tua, Mona menyadari hal itu tidak mudah dilalui oleh sang anak.
"Kadang Mima juga tidak paham sama dirinya sendiri, apalagi kita yang mendampingi, memang nggak mudah sih menjalaninya," sambungnya.
Namun, Mona Ratuliu kini merasa lebih lega lantaran Mima Shafa sudah lebih terbuka kepadanya mengenai hal-hal yang dirasakan, tak lagi semua disimpan sendiri.
"Kemarin-kemarin suka menyendiri di kamar. Kalau sekarang, kadang ke kamar bilang, boleh nggak aku numpang nangis di kamar Bunda gitu," beber Mona Ratuliu.
Ia pun berharap Mima bisa terus terbuka kepada dirinya. Hal tersebut dinilai juga membantu dirinya sebagai orang tua.
Selengkapnya di sini.
(tim)