Penyanyi Turki Ditahan Buntut Guyonan 'Pesantren' Imam Hatip

CNN Indonesia
Selasa, 30 Agu 2022 07:31 WIB
Penyanyi Turki Gulsen sempat dipenjara dan kini jadi tahanan rumah buntut guyonan terkait 'pesantren' Imam Hatip.
Penyanyi Turki Gulsen sempat dipenjara dan kini jadi tahanan rumah buntut guyonan terkait 'pesantren' Imam Hatip. Foto: (AFP/DEPO PHOTOS)
Jakarta, CNN Indonesia --

Penyanyi Turki Gulsen Bayraktar Colakoglu ditetapkan sebagai tahanan rumah oleh pengadilan Turki usai berkelakar mengenai sekolah agama di negara itu.

Media lokal Anadolu pada Senin (29/8) memberitakan Gulsen bahkan sempat dipenjara atas tuduhan menghasut atau menghina publik yang menimbulkan kebencian dan permusuhan.

Seperti diberitakan CNN, kasus ini bermula akibat guyonan Gulsen tentang salah satu musisi saat sedang konser pada April lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kala itu, Gulsen menyebut sang musisi merupakan jebolan Imam Hatip yang menjadikannya 'sesat'. Imam Hatip merupakan salah satu sekolah agama di Turki.

"Dia lulus dari Imam Hatip. Dari situlah sesatnya berasal," kata Gulsen kala itu.

Momen itu pun terekam dalam video dan beredar luas di media sosial.

Gulsen kemudian membantah telah melakukan penghinaan. Ia mengklaim pernyataannya hanya lelucon belaka dan meminta maaf kepada seluruh pihak yang tersinggung.

Pernyataan itu ia sampaikan melalui akun Twitternya usai ditahan petugas.

"Saya membuat lelucon dengan rekan-rekan saya, dengan orang saya telah bekerja dengan saya selama bertahun-tahun dalam bisnis ini. Ini dipublikasi oleh orang-orang yang bertujuan untuk memecah belah masyarakat," ujarnya.

Kondisi tersebut membuat pengadilan pidana Istanbul pekan lalu sempat menahan Gulsen.

[Gambas:Video CNN]



Namun, sejumlah selebriti, tokoh budaya, dan para penggemarnya menyerukan pembebasan untuknya. Mereka ramai-ramai meminta bintang pop itu dilepaskan.

"Saya sangat menyesalkan penangkapan artis @gulsen. Dia menjadi sasaran karena berani mengadvokasi hak-hak perempuan, hak-hak LGBT+, sekularisme, demokrasi, dan pluralisme," tulis novelis Inggris-Turki, Elif Shafak, dalam cuitannya.

"Ini adalah kampanye hukuman mati tanpa pengadilan. Ini tidak sah atau berdasarkan hati nurani. Gratis pula."

Bintang pop ikonis Turki Tarkan juga turut mengutuk penangkapan Gulsen. Melalui cuitannya, ia menyebut "ketidakadilan terhadap Gulsen ini harus diakhiri dan Gulsen harus segera dibebaskan."

Hingga pada Senin (29/8), pengadilan memutuskan Gulsen menjadi tahanan rumah setelah pengacara sang penyanyi mengajukan banding.

Sementara itu, sekolah Imam Hatip yang disinggung Gulsen merupakan lembaga pendidikan yang mengajarkan pelajaran agama di samping kurikulum Turki. Sekolah itu telah berkembang dua dekade terakhir sejak partai konservatif yakni Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) berkuasa.

Sekolah itu dikenal melatih kaum muda untuk menjadi imam atau khatib. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan merupakan salah satu lulusan sekolah tersebut, sama dengan para anggota AKP lainnya.

Ketika banyak pihak mengkritik penahanan Gulsen, AKP malah sangat mendukung sang penyanyi ditahan di penjara. Juru bicara partai Omer Celik menyindir Gulsen dengan cuitannya yang menyebut bahwa "menghasut kebencian bukanlah suatu bentuk seni."

Gif banner Allo Bank

(blq/chri)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER