Andibachtiar Yusuf Soal Tudingan Kekerasan: Dorongan Bukan Tamparan

CNN Indonesia
Jumat, 02 Sep 2022 09:15 WIB
Andibachtiar Yusuf mengatakan tidak pernah menampar siapa pun di lokasi syuting. Hal itu disampaikan sikapi tudingan kekerasan yang jerat namanya.
Andibachtiar Yusuf mengatakan tidak pernah menampar siapa pun di lokasi syuting. Hal itu disampaikan sikapi tudingan kekerasan yang jerat namanya. Foto: (Tangkapan layar Instagram @andibachtiar)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sutradara Andibachtiar Yusuf membantah kabar dirinya menampar salah satu anggota di lokasi syuting proyek terbarunya. Bantahan itu disampaikan lebih dari satu hari setelah ramai tudingan dirinya melakukan kekerasan di lokasi syuting.

Andibachtiar Yusuf atau yang akrab disapa Ucup menceritakan tudingan itu bermula dari permasalahan pemeran figuran atau extras di lokasi syuting.

"Suatu hari kami merasa kekurangan figuran dan saya merasa permintaan akan jumlah serta seperti apa pakaian mereka sudah terdata setidaknya H-2 sebelum produksi," tulis Ucup dalam klarifikasi resminya yang diunggah di Instagram, Jumat (2/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya pernah memaksakan syuting dengan jumlah figuran terbatas, hasilnya buruk dan tentu saja nama saya ada dalam tekanan dan catatan. Makanya, saya memaksa untuk menggenapi jumlah sesuai kesepakatan," cerita Ucup.

"Saya kesal dan memaksa talent coordinator (sebut saja "kru") untuk melengkapi jumlah, saya dorong agar menjauh karena saya sangat kesal."

"Sebagai orang yang percaya bahwa kekerasan sebaiknya hanya terjadi di film aksi, saya yakin betul bahwa adalah DORONGAN yang saya lakukan, bukan TAMPARAN," klarifikasi Andibachtiar Yusuf.

Setelah kejadian itu, kata Ucup, proses syuting berlanjut kembali hingga seorang ayah menghampirinya dan komplain karena tidak terima anaknya mendapatkan kekerasan di lokasi kerja.

Dalam keterangan tertulis, Ucup menyatakan telah mengklarifikasi dirinya tidak menampar anak itu dan juga meminta maaf kepada orang tuanya.

"Saya ingat betul saat itu selain tentu menyampaikan maaf, saya juga bilang bahwa, 'Mungkin dorongan saya terlalu keras, saya minta maaf.' Si bapak tampaknya tidak terima," ujar Ucup.

Bapak itu, kata Ucup, memaksa untuk terus berbicara kepadanya. Namun, ia menilai harus menyelesaikan pekerjaan terlebih dahulu sehingga memilih "mengabaikannya dan kembali memaksa tim untuk kembali bekerja."

[Gambas:Video CNN]



Ia kemudian mengatakan proses produksi serial Catatan Akhir Sekolah selesai pada 29 Agustus. Tak lama setelah itu, kabar dugaan kekerasan yang dilakukan Ucup tersebar di media sosial.

Bermula lewat sejumlah unggahan Juandini. Dalam unggahan itu, Juandini sama sekali tidak memberikan identitas apapun soal terduga pelaku atau pun proyek yang dimaksud, selain bahwa terduga pelaku disebut mengaku sebagai "sutradara terganteng".

Juandini itu mengaku menahan diri untuk menceritakan kejadian tersebut hingga proyek syuting rampung. Ia mengaku tidak terima atas perlakuan tersebut.

Para korban disebutnya mendapatkan kata-kata kasar hingga kekerasan fisik, salah satunya adalah tamparan karena dianggap salah dalam bekerja. Di akhir unggahan, ia hanya berharap tak akan ada lagi kekerasan di lokasi syuting, baik secara verbal maupun fisik.

CNNIndonesia.com telah berusaha menghubungi Juandini, tapi yang bersangkutan tidak merespons.

Lanjut ke sebelah...

Gif banner Allo Bank

Pemutusan Hubungan Kerja dan Didepak Asosiasi Sutradara

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER