Jalan Rezki Achyana Sampaikan Bahasa Isyarat Demi Hak Orang Tuli

Maulida Balqis | CNN Indonesia
Sabtu, 03 Sep 2022 15:38 WIB
Rezki Achyana sempat viral beberapa waktu lalu kala jadi penjuru bahasa isyarat di konser Vierratale di Riau.
Rezki Achyana sempat viral beberapa waktu lalu kala jadi penjuru bahasa isyarat di konser Vierratale di Riau. (Tangkapan Layar Instagram @rezkiachyana)

"Dari komunitas tuli Kepulauan Riau, terutama Batam, itu akhirnya pada semangat gitu lho. Karena 'akhirnya punya juru bahasa isyarat', 'mau ikut event apa kalian?' misalnya," kata Rezki.

"Kan biasanya dari Dinas Sosial atau dari pemerintah biasanya mengundang komunitas tuli gitu kan. 'Ajak Kiki tuh ajak Kiki' katanya. Di situ proses belajarnya," jelas Rezki.

Kali pertama Rezki menjadi JBI di atas panggung yaitu ketika ia menjurubahasakan kampanye Joko Widodo pada 2019 di Batam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu Rezki diminta teman-teman tulinya untuk menerjemahkan acara kampanye sang presiden, yang turut menampilkan acara musik.

Teman-teman tuli Rezki ingin tahu apa yang akan disampaikan Presiden Jokowi di acara itu. Mereka juga ingin agar Rezki mengembangkan kemampuan bahasa isyaratnya lebih jauh.

Padahal, kata Rezki, saat itu ia baru saja sembuh usai sempat lumpuh karena diserang autoimun.

"Saya jadi juru bahasa isyarat untuk sekitar 20 tuli kali ya, ingin tahu Pak Jokowi itu visi-misinya apa, kayak begitu-gitu. Dan di situ itu ada konser, jadi itu ada lagunya. Cukup viral juga kok dulu," ujar Rezki.

[Gambas:Instagram]



Ruang Gerak

Selama menjadi JBI, Rezki mengaku mengalami tantangan yang sama tiap waktu, sempitnya ruang gerak.

Pasalnya, JBI memerlukan ruang gerak yang cukup untuk mengisyaratkan suatu kalimat. Hal ini karena tuli perlu melihat secara menyeluruh tiap gerakan JBI atas apa yang tidak bisa mereka dengar.

"Di mana kita bisa dapat tempat yang lebih lega, tempat yang lebih mudah untuk bergerak, dan bisa lebih mudah dilihat," kata Rezki.

Selain itu, kata Rezki, porsi seorang JBI tampil di layar media juga turut menjadi tantangan tersendiri.

Seperti yang diketahui, slot JBI di layar televisi hanya muncul di sudut kanan bawah. Kadang, tampilannya pun terlampau kecil sehingga menyulitkan para tuli melihat gerakan yang ditampilkan.

"Seringkali ketutup sama running text atau terlalu kecil. Sementara kalau kita bicara hak dan aksesibilitas, orang dengar bisa membesarkan dan mengecilkan volume suaranya. (Sementara) orang tuli tidak bisa membesarkan dan mengecilkan juru bahasa isyaratnya," tutur Rezki.

Rezki pun berharap para tuli ke depan bisa mendapatkan hak dan aksesibilitas yang sesuai. Para tuli perlu dipandang setara dengan orang dengar. Mereka juga harus diberikan layanan yang sama seperti orang pada umumnya.

"(Agar) aksesibilitas dan inklusivitas beneran terwujud," tutup Rezki.

Gif banner Allo Bank
(end)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER