REVIEW KONSER

Magis Keajaiban Cinta di Konser Bertalu Rindu Iwan Fals

Mohammad Farras Fauzi | CNN Indonesia
Minggu, 04 Sep 2022 10:05 WIB
Merayakan hari jadinya yang ke-61, Iwan Fals menggelar Konser Bertalu Rindu 'Cinta' di Depok, Sabtu (3/9).
Merayakan hari jadinya yang ke-61, Iwan Fals menggelar Konser Bertalu Rindu 'Cinta' di Depok, Sabtu (3/9). (Dok. Tiga Rambu)
Jakarta, CNN Indonesia --

Iwan Fals merayakan hari jadi ke-61 pada Sabtu (3/9). Untuk merayakan hari ulang tahunnya tersebut, musisi bernama asli Virgiawan Listanto ini menggelar konser tunggal bertajuk Konser Bertalu Rindu 'Cinta' di Panggung KITA, Tapos, Depok.

Ketika CNNIndonesia.com mulai memasuki area venue sekitar pukul 15.40 WIB, nampak sekelompok OI--nama fanbase Iwan Fals--sudah memadati jalanan menuju panggung konser. Lokasi panggung yang cukup terpencil tak membuat para penonton bermalas-malasan merayakan hari berbahagia.

Iwan Fals seakan menjemput para penonton setianya lewat hiburan yang sederhana namun berkelas. Pilihan venue yang bertempat di permukiman padat penduduk pun sungguh tepat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di luar wilayah konser, ramai para penjaja merchandise Iwan Fals resmi maupun palsu, bersanding dengan tukang parkir ataupun pedagang penganan kecil lain.

Iwan begitu tahu bahwa sinergi yang terbangun diantara rakyat adalah sebuah dahaga yang harus dipenuhi. Ia ingin merayakan ulang tahunnya lewat cara itu.

Sinergi ini semakin terasa ketika kami mulai memasuki wilayah panggung, sudah terlihat sorak-sorai penonton yang berasal dari lintas demografi. Tua, muda, hingga anak kecil yang berlarian menjadi pemandangan yang rutin ditemukan pada sore hari itu.

Di saat yang bersamaan, Iwan Fals dan band-nya menghentak lewat tembang kritis "Untuk Para Pengabdi". Gemuruh koor penonton pun tak terelakkan. Semua pihak tentu menikmati penampilan Iwan Fals di konser ini.

Selepas lagu itu, bergiliran lagu-lagu seperti "Sumbang", "PHK", hingga "Nyanyian Preman" dibawakan untuk memuaskan energi penonton. Karya-karya bertenaga Iwan Fals dari era SWAMI dipertontonkan di awal-awal set konser tersebut.

Usai kelar bertukar energi, Iwan Fals meredamnya lewat lagu-lagu bertemakan romansa, yakni "Asmara Tak Secengeng Yang Aku Kira" dan "Yakinlah". Tak lupa sesekali masih diselingi dengan sentilan-sentilan ramah miliknya yang begitu ikonis.

Tepat setelah "Yakinlah" dibawakan, penonton menyanyikan cuplikan lagu "Selamat Ulang Tahun" secara semarak dari seluruh ujung keramaian. Menyambutnya dengan cara hangat, Iwan Fals pun berterima kasih sebelum menuju kepada lagu "Serenade" dan "Aku Sayang Kamu".

Ribuan OI memadati Panggung Kita tempat digelarnya Konser Bertalu Rindu Cinta Iwan Fals, Sabtu (3/9/2022)Ribuan OI memadati Panggung Kita tempat digelarnya Konser Bertalu Rindu Cinta Iwan Fals, Sabtu (3/9). (CNN Indonesia/ Farras Fauzi)

Langit pun mulai menunjukkan rona jingganya, gemuruh distorsi dan suara tegar dari Iwan Fals bersanding kembali dengan tembang yang mengacak-ngacak seluruh benak penonton, yakni "Air Mata Api", "Nyanyian Jiwa", dan "CINTA". Sebuah klimaks yang ingin diciptakan oleh Iwan Fals untuk menutup pentas sore itu tampaknya.

Semua energi telah tumpah ruah menjadi satu, kelakar penonton saling bertalu bersama senyum sumringah Iwan Fals dan para pemain di grup musiknya.

Namun, terkaan para OI ternyata salah. Setelah beberapa menit mengambil napas dan bercengkerama hangat, sayatan gitar "Kesaksian" pun menggelegar kembali.

Tak jarang terdengar celetukan, "Entar dulu ya bang ngobrolnya, Kesaksian nih! Mampus!", untuk mendeskripsikan butuhnya kekhidmatan demi mengikuti lagu itu.

Sebagai seseorang yang pertama kalinya menyaksikan penampilan Iwan Fals secara intens, saya beruntung dapat menghadiri langsung hajatnya di rumah sendiri.

Di Konser Bertalu Rindu 'Cinta' kemarin, Iwan Fals begitu leluasa menuangkan daya magisnya untuk saling bercinta kasih antar satu sama lain. Keajaiban itu pun sungguh terasa di batin sejak berdiri di area tempat tinggalnya dari sore hingga malam hari.

Nukilan karya dari Iwan Fals selama beberapa dekade terakhir tentu abadi. Karya beliau tidak hanya terpatri pada ratusan diskografi.

Karya terbesar seorang Virgiawan Listanto adalah menciptakan ruang narasi, tentang bagaimana memaknai menjadi seorang manusia seutuhnya tanpa ada embel-embel lain.

Di usianya yang ke-61, Iwan Fals masih bisa menciptakan ironi, tentang bagaimana hubungan diantara manusia disulap menjadi sesuatu yang serba mewah dan berkelas, seakan membuat orang lupa bahwa momen itu sebenarnya bukanlah barang yang harus diapresiasi.

(asr/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER