Devie Rahmawati juga menyoroti para content creator yang gemar merekam momen mereka yang tengah memberikan bantuan kepada orang-orang yang kurang mampu.
Menurutnya, konten jenis itu memiliki beberapa dampak. Pertama, konten tersebut bakal menginspirasi orang lain untuk ikut berbuat baik.
Sementara, dampak lainnya adalah berisiko mendorong orang yang kurang mampu itu hanya berharap mendapatkan bantuan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dampak yang kedua adalah membuat orang berpikir secara sederhana bahwa untuk keluar dari persoalan tantangan ekonomi, misalnya, cukup dengan menunggu bantuan," kata Devie.
"Harusnya kita memastikan bahwa konten-konten kita itu bisa memberikan dampak positif. Artinya konten tersebut tidak mendorong orang kemudian tidak mau mengubah hidupnya," pungkas dia.
Sebelumnya, seorang anak SD di Karanganyar viral karena memiliki banyak kutu di rambutnya. Video tersebut menarik perhatian publik lantaran guru sekolahnya tampak cekatan dan tak jijik ketika menyisir dan membersihkan kutu dari kepala gadis itu.
Sang guru juga diapresiasi karena menghormati muridnya dengan tidak mengungkap identitas siswi SD yang bersangkutan.
Sikap guru ini berbeda dengan tindakan Baim Wong. Baim dalam kontennya justru menampilkan wajah sang anak, meski dia sudah menyatakan malu disorot kamera.
Alih-alih memalingkan kamera, Baim justru meminta anak tersebut untuk tidak malu menampilkan wajahnya di konten miliknya tersebut.