Baim Wong mengisahkan cerita di balik syuting kontennya yang berbuah kontroversi di lokasi kebakaran pemukiman di Simprug, Kebayoran Lama, beberapa waktu lalu.
Konten Baim Wong tersebut sebelumnya menuai kontroversi, baik dari warga setempat maupun netizen, setelah suami Paula Verhoeven itu wawancara dengan pemilik warteg yang bangunannya selamat dari kobaran api.
Dalam potongan video konten tersebut yang menuai kontroversi, berisi permintaan pemilik warteg kepada Baim Wong untuk membantu mengaktifkan kembali listrik yang putus akibat kebakaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami awalnya mengetahui (situasi kebakaran), pasti dari media. Nah ternyata itu dekat rumah kami. Dan kami enggak ada rencana ke sana. Waktu itu saya hanya 'Ayo kita mampir yuk, kita lihat yuk'," cerita Baim kepada Feni Rose di tayangan Rumpi Trans TV yang tayang pada Rabu (7/9).
"Tetapi waktu kemarin itu, saya enggak sengaja habis syuting, kami memang mau melewati situ, Simprug. Kita lewat sana. Tanya semua tim saya, tidak ada rencana untuk 'Yuk ini, apa gitu', enggak ada," lengkapnya lagi,
Baim mengajukan pembelaan bahwa apa yang dilakukannya tersebut adalah murni panggilan hatinya untuk mengecek kondisi lingkungan yang terkena musibah hebat.
Namun ia mengaku tidak bisa mengendalikan apa yang dipersepsikan negatif oleh publik terhadap niatnya tersebut.
"Jadi memang semuanya sense aja, 'Yuk kita ke sana yuk, kita ini yuk'," ungkap Baim menirukan ajakan dirinya kepada timnya. "Akhirnya kami ke sana. Se-simpel itu aja, cuma persepsi orang itu kan kami enggak bisa bendungnya,"
Saat mendatangi korban kebakaran hebat di wilayah itu, terdapat satu momen saat Baim Wong mendatangi sebuah warteg. Warteg tersebut merupakan satu-satunya bangunan di lokasi kejadian yang selamat dari lalapan api.
Baim menceritakan bahwa ia menghampiri rumah tersebut karena tidak sengaja melewatinya saat menuju pulang. Ia juga membenarkan bahwa sang pemilik rumah sempat meminta bantuan kepadanya.
"Nah pas mau pulang, enggak sengaja kami ketemu sama suami yang punya warteg. Diajaklah masuk sama dia. Pas masuk ke atas dia bilang sama saya, 'Bantuin istri saya bisa enggak?'," cerita Baim.
"Di situ saya bilang sama dia (pemilik warteg), 'Bu itu 106 rumah itu semuanya hangus, cuman Ibu doang yang enggak. Kalau saya bantu ini di bawah bagaimana?,'"," lanjutnya.
Lanjut ke sebelah...