Marshanda mengungkap bahwa dirinya masih dalam proses "healing" dari trauma yang ia alami.
Lewat sebuah unggahan di akun Instagram pribadinya, Marshanda menceritakan tentang perasaan sedih dan kecewa yang masih menumpuk di dalam dirinya. Bahkan, ia mengaku masih suka menangis tiba-tiba tanpa alasan yang jelas.
"Gue masih mencoba untuk merasa semakin baik by releasing my sadness, my disappointments, luka, dan shock yang sejujurnya masih ada," tulis Marshanda pada Selasa (13/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kadang nangis out of nowhere. Rasanya kaya disuruh semesta 'prove what you preach, Ca!'" lanjutnya.
Aktris 33 tahun itu mengatakan sering memberikan petuah kepada teman-temannya untuk menangis agar bisa pulih dari trauma yang mereka rasakan. Namun, kini ia sedang menjadi orang yang mengalaminya sendiri.
Marshanda juga sadar bahwa perjalanannya hingga bisa benar-benar pulih dari trauma itu masih jauh.
"Gue bilang ke semua orang 'feeling is healing' dan hal-hal seperti 'berani nangis itu dibutuhkan untuk sembuh dari trauma'," kata Marshanda.
"Dan gue harus merangkak lagi dengan kaki-kaki gue yang habis patah dan masih jauh untuk sampai ke masa 'recovered'," imbuhnya.
Ibu satu anak itu meminta maaf karena belum bisa berinteraksi lagi dengan para penggemarnya. Ia mengatakan sedang dalam proses membangun kembali kepercayaan dirinya.
"Gue sedang memupuk lagi rasa pede itu. Gue gatau caranya gimana. Tapi day by day, I am feeling better," katanya.
CNNIndonesia.com telah meminta izin Marshanda untuk mengutip unggahannya.
Marshanda diketahui memiliki penyakit bipolar. Ia sempat menjalani pengobatan di Amerika Serikat untuk menyembuhkan penyakit gangguan mentalnya.
Namun, ia sempat dilaporkan hilang di Los Angeles oleh temannya yang bernama Sheila. Kejadian ini sempat membuat heboh publik.
Akhirnya Marshanda pun buka suara dan mengatakan ia sempat dipaksa masuk RSJ Los Angeles akibat perbuatan Sheila dan suaminya, David. Keduanya melaporkan hilangnya Marshanda setelah gagal menghubungi sang aktris beberapa kali.
Ia baru diizinkan pulang beberapa hari setelahnya. Namun, ia mesti membayar tagihan rumah sakit sebesar US$20 ribu atau sekitar Rp297,9 juta.
Marshanda menunjukkan tagihan itu kepada Sheila dan David sebagai pihak yang melapor kepada 911 dan meminta pasangan tersebut untuk tanggung jawab. Namun, Sheila menolak untuk membayar tagihan rumah sakit jiwa tersebut.