Apa Ngeri-Ngeri Sedap Punya Peluang Jadi Nominasi Oscar?
Ngeri-Ngeri Sedap sebagai film perwakilan Indonesia untuk ajang Piala Oscar 2023 dianggap akademisi perfilman memiliki potensi untuk dipertimbangkan juri Academy Awards ke-95 dalam kategori Best International Feature Film.
"Di Oscar nanti, saya melihat Ngeri-Ngeri Sedap potensial, untuk paling enggak akan diperhitungkan lah nanti," kata akademisi film Institut Kesenian Jakarta, Satrio Pamungkas, kepada CNNIndonesia.com, Selasa (13/9).
Hasil keputusan Komite Seleksi Indonesia untuk Oscar ini terbilang mengejutkan, mengingat Ngeri-Ngeri Sedap belum pernah melaju di festival film internasional seperti film-film perwakilan Indonesia ke Oscar sebelumnya.
Beberapa film tersebut adalah Yuni (2021) yang sebelumnya tampil di Toronto International Film Festival 2021, Perempuan Tanah Jahanam (2020) yang tayang di Sundance Film Festival 2020, Turah (2017) di Singapore International Film Festival 2016, Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak (2018) di Cannes Film Festival 2017, dan Kucumbu Tubuh Indahku (2019) di Venice Film Festival 2018.
Meski belum ada pengalaman tayang di festival internasional, Satrio menilai hal yang bisa dianggap sebagai keunggulan dari karya Bene Dionysius Rajagukguk ini adalah pada plot cerita yang ditawarkan, terutama unsur kebudayaan keluarga suku Batak di Sumatera Utara yang begitu kental.
Satrio menjelaskan, beberapa festival film Internasional kerap memberikan perhatian khusus kepada film yang "mengangkat tentang cerita rakyat, kedaerahan, kebudayaan, tradisi".
"Yang mengangkat soal apa? Soal stereotipe, soal bagaimana social construction yang ada di daerah kita, soal bagaimana budaya berbicara atau bercerita, bahkan budaya gosip. Intinya Indonesia ini sangat indahlah untuk merangkum kisah-kisah seperti itu," kata Satrio.
"Nah, Ngeri-Ngeri Sedap ini punya nilai di situ, bagaimana unsur kearifan lokal, tradisi, dan konstruksi-konstruksi kebudayaan Sumatera Utara itu kental sekali," katanya.
Satrio menilai Bene Dion merangkum nilai kebudayaan tersebut secara jujur dengan bumbu komedi yang kritis hingga menjadi satir dan ironi. Hal itu terlihat dari kisah situasional yang relevan bagi banyak penonton, pun juga dirasakan langsung oleh para pemeran dan kru filmnya.
Lihat Juga : |
Formula komedi kritis tersebut yang juga dianggap membuat Ngeri-Ngeri Sedap berhasil di pasar. Sejak tayang perdana pada 2 Juni lalu, film ini berhasil mengumpulkan nyaris tiga juta penonton bioskop Indonesia.
Oleh karena itu, ia mengaku berharap jika film tersebut bisa berbicara banyak dalam kategori Best International Feature Film di Oscar 2023 nanti.
"Oscar kan notabene dikenal cenderung serius gitu ya. Film-filmnya banyak film serius. Nah ini (Ngeri-Ngeri Sedap), justru bisa menjadi penawar baru," kata Satrio.
Lanjut ke sebelah...