Jakarta, CNN Indonesia --
Serial Narco-Saints menjadi titik perdebatan untuk hubungan diplomatik Korea Selatan dengan negara Amerika Latin Suriname.
Pemerintah Suriname mengancam akan mengambil tindakan hukum terhadap para produser serial tersebut atas hal-hal yang digambarkan dalam serial itu. Narco-Saints disebutnya memberikan gambaran negara yang menyesatkan.
Suriname mengeluh penggambaran negatif serial tersebut tentang negara sebagai pusat perdagangan narkoba tidak adil dan menempatkan negara pada posisi yang kurang menguntungkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Suriname tidak lagi memiliki citra seperti yang muncul dalam serial itu atau tidak lagi berpartisipasi dalam praktik semacam ini," kata Menteri Luar Negeri, Bisnis Internasional, dan Kerjasama Internasional (BIBIS) Suriname Albert Ramdin dalam pernyataan yang dirilis di situs web pemerintah beberapa waktu lalu.
Dalam pernyataan itu, seperti diberitakan Korea Times pada Kamis (15/9), Albert menyadari aspek kebebasan berbicara harus diperhitungkan.
"Namun, ini (Narco-Saints) menciptakan persepsi negatif. Seluruh dunia melihat hal ini. Jadi, ini tidak baik."
Albert Ramdin juga menaytakan Suriname dalam beberapa dekade terakhir sudah berusaha memberantas praktik kriminal yang digambarkan dalam serial Korea yang dibintangi Ha Jung-woo, Park Hae-soo, dan Hwang Jung-min itu.
Ramdin mengatakan bakal mempertimbangkan mengambil tindakan hukum terhadap produser serial tersebut atas dugaan pencemaran nama baik serta melakukan protes diplomatik kepada pemerintah Korea melalui duta besar.
Tak hanya itu, ia selaku perwakilan pemerintah Suriname juga berencana mengirimkan surat protes kepada duta besar AS di Suriname atas dukungan Netflix terhadap serial tersebut.
Terpisah, Kementerian Luar Negeri Korea mengatakan "belum menerima keluhan resmi apa pun dari Suriname sejak serial itu ditayangkan."
Mereka juga mengatakan terus berusaha menjaga hubungan persahabatan dengan negara Amerika Latin itu.
Lanjut ke sebelah...
Namun, Kedutaan Besar Korea di Venezuela, yang juga bertanggung jawab atas hubungan dengan Suriname, menerbitkan peringatan keselamatan kepada warga Korea yang tinggal di Suriname di situs webnya.
"Kami memahami komunitas Korea di Suriname merasa malu karena kemungkinan dampak dari serial Netflix, Narco-Saints," tulis kedutaan besar Korea di Venezuela.
"Kami, staf kedutaan, sangat prihatin dengan keselamatan warga Korea dan akan melakukan yang terbaik untuk menjaga Anda tetap aman," bunyi pernyataan yang diposting di laman webnya.
"Harap waspada setiap saat ... Jika ada yang memiliki masalah yang menimbulkan kekhawatiran atau memerlukan bantuan, silakan hubungi kami melalui presiden komunitas Korea di wilayah tersebut," bunyi pernyataan itu.
Korea dan Suriname menjalin hubungan diplomatik pada 1975 setelah negara Amerika Latin itu memperoleh kemerdekaan dari Belanda. Kedutaan Besar Korea di Suriname mengundurkan diri dari negara itu pada 1993 dan menyerahkan tugas yang relevan kepada kedutaan besar di Venezuela.
Menurut platform analitik streaming FlixPatrol pada Kamis (15/9), Narco-Saints menempati peringkat nomor 3 secara global di antara serial TV Netflix.
Narco-Saints menjadi acara Netflix yang paling banyak ditonton di delapan wilayah termasuk Korea, Hong Kong, Singapura, dan Vietnam, sekaligus menjadi serial terpopuler ke-5 di AS.
Sementara itu, sutradara Narco-Saints Yoon Jong-bin disebut menolak mengomentari keluhan dari pemerintah Suriname. Netflix juga belum membuat pernyataan resmi tetapi "bersiap untuk membuat pengumuman."
[Gambas:Video CNN]
Narco-Saints mengisahkan seorang informan sipil yang bekerja sama dengan Badan Intelijen Nasional Korea untuk menangkap gembong narkoba Korea yang beroperasi di negara Amerika Latin.
Kisah dalam serial original Netflix tersebut berdasarkan kisah nyata pengedar narkoba Korea Cho Bong-haeng yang mengoperasikan organisasi perdagangan besar-besaran di sana dua dekade lalu dan ditangkap pada 2011.
Serial yang memiliki enam episode ini tayang pada 9 September di Netflix.